Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Bencana longsor terjadi di Desa Nagarawangi, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, pada Jumat (14/4/2024). Longsor itu membuat rumah milik Nunu (38) terancam.
Nunu kini harus mengungsi di Musala. Bagian halaman rumahnya longsor sedalam 100 meter. Rumah itu terancam ambruk sehingga tidak dapat ditinggali karena khawatir terjadi longsor susulan.
“Takut kalau kembali ke rumah. Kalau di sini terus juga bingung. Anak-anak kedinginan dan juga Musala kan tempat warga ibadah,” ungkap Nunu, Rabu (17/4/2024).
Di rumah Nunu tinggal bersama 5 orang jiwa dari 2 kelapa keluarga. Semuanya terpaksa harus mengungsi sementara waktu.
Ketika terjadi longsor, Nunu sedang berada di dalam rumah sambil melihat hujan dari jendela. Tiba-tiba terdengar gemuruh cukup keras, yang ternyata longsor. Terlihat dari depan banyak pohon yang bergerak dan suara gemuruh.
“Awalnya tidak mendengar suara suara gemuruh atau tanda tanda. saya sedang, udah makan cemilan, tiba-tiba langsung tebing depan rumah longsor,” jelasnya.
Nunu bersama keluarga langsung berlari ke luar rumah. Ia melihat tebing depan rumahnya sudah longsor.
“Pokoknya ruang dapur dan bagian depan rumah saat ini sudah tergerus longsor. Tidak tahu akan terjadi longsor, terdengar suara gemuruh itu setelah tanah bagian depan rumah longsor sedalam 100 meter,” jelasnya.
Sementara, Kepala Desa Nagarawangi Asep Sapiyudin mengaku sudah melaporkan peristiwa musibah tanah longsor tersebut. Bahkan instansi terkait dan Plh Sekda Ciamis sudah turun ke lokasi.
“Alhamdulilah, Pak Plh Sekda sudah melihat langsung ke lokasi. Namun saat ini kami masih kesulitan dana untuk relokasi rumah korban. Mudah-mudahan saja pihak Pemda Ciamis dapat segera untuk membantu dana tersebut,” katanya.
Asep menyebut, untuk tempat lahan tanah relokasi sudah ada dan tidak bermasalah. Namun pihaknya masih kebingungan masalah dana karena jumlahnya cukup lumayan. (Andra/CN/Djavatoday)