Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemkab Ciamis launching demplot penanaman jagung kristal di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat, Rabu (1/9/2021). Dengan inovasi ‘Bagja Babarengan’, para petani memanfaatkan lahan milik Pemkab.
Awalnya lahan tersebut merupakan sawah tadah hujan. Sehingga petani hanya bisa panen dua kali saja dalam setahun, kondisi tersebut membuat penghasilan petani tidak mencukupi. Kini lahan tersebut dimanfaatkan untuk menanam jagung kristal yang memiliki harga jual tinggi serta usia panen yang cukup singkat.
“Jadi ini merupakan inovasi ‘Bagja Babarengan’ untuk meningkatkan pendapat masyarakat. Kolaborasi antara Pemkab Ciamis bersama petani dengan sistem sewa,” ujar R Yadi Trisyadi, Pemimpin Proyek Perubahan pada Inovasi Bagian Babarengan.
Yadi menerangkan, persoalan yang dihadapi petani selama ini di sawah tadah hujan adalah panen yang tidak menentu. Sawah hanya mengandalkan air saat musim hujan. Pencapaiannya pun tidak lebih dari 50 persen, sehingga tidak mampu membayar sewa.
“Jadi kami mencari solusi dan berinisiatif memberikan pelatihan untuk petani. Maka dipilih alternatif dengan menanam jagung kristal, produksi dan pemasarannya menjanjikan,” ungkap Yadi.
Jagung kristal ini bukan untuk konsumsi, tapi digunakan sebagai pakan. Terutama untuk pakan burung merpati. Di Ciamis sendiri, para penghobi merpati cukup banyak sehingga pemasarannya mudah serta harganya yang tinggi.
“Ke depan, untuk mekanisme sewa ini pun bila regulasinya memungkinkan menjadi sistem bagi hasil. Disitu pemerintah hadir, pupuk dan benihnya dari pemerintah, sehingga saat panen dibagi hasil. Tentunya hal ini tidak akan membebani petani, tapi pendapatan meningkat,” katanya.
“Pemasarannya pun cukup luas, bisa sampai ke daerah Jawa Tengah seperti Purwokerto sudah siap menampung. Jadi petani bisa memilih harga yang lebih tinggi,” ucapnya.
Demplot Penanaman Jagung Kristal Berdayakan Masyarakat
Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra menyarakan dengan launching demplot penanaman jagung kristal ini dapat mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan daya beli. Sekaligus dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
Saat pandemi COVID-19 ini sektor pertanian yang paling menjanjikan dan tidak terpengaruh. Sehingga penanaman jagung kristal dengan usia panen yang hanya 2,5 bulan ini dapat menjadi solusi dalam mengatasi krisis ekonomi saat pandemi.
“Untuk ke depannya pemanfaatan aset Pemkab Ciamis ini tidak lagi sistem sewa, tapi bagi hasil. Pemerintah hadir menjadi simbiosis mutualisme. PAD naik dan masyarakat berdaya,” ujarnya. (Ayu/CN/Djavatoday)