Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ada kopi yang istimewa dan hanya disajikan setahun sekali. Kopi itu adalah Kopi Golondong dari Dusun Banjarwaru, Kecamatan Kawali, Ciamis.
Kopi Golongdong ini ada sejak dulu warisan turun temurun. Tidak sembarang orang bisa membuat kopi ini. Hanya keluarga kuncen Situs Pasarean yakni tokoh penyebar Islam yang bisa membuatnya. Kopi ini hanya ada pada saat tradisi Sedekah Muharam pada 10 Muharam.
Kopi Golondong Ciamis ini berbeda dari yang lain. Terbuat dari santan kelapa asli dan gula aren yang dimasak bersama. Sementara biji kopi yang telah disangrai dimasukan terakhir ke dalam gelas sebagai toping.
“Kopi Golondong ini ada hanya setahun sekali oleh keluarga kuncen dan keturunannya. Dibuatnya juga harus tepat 10 Muharam,” ujar Budayawan asal Kawali Fahmi Husnul Yaqin yang juga warga Banjarwaru, Jumat (12/8/2922).
Fahmi menjelaskan apabila keluarga kuncen membuat Kopi Golondong di luar dari 10 Muharam maka akan mendapat petaka. Hal itu sudah beberapa kali terjadi.
“Ada ceritanya pamali,” ucapnya.
Kalau pun ada warga yang meniru dari pembuatan hingga bahan kopi, maka rasanya akan berbeda. Mengingat hanya keluarga kuncen yang memiliki resep dan caranya.
“Kalau warga yang bikin itu rasanya 99 persen akan berbeda. Proses pembuatannya harus pas tanggal 10 Muharam. Dari mulai memarut kelapa untuk santan sampai menggodoknya dan disajikan saat Sedekah Muharam,” ucapnya.
Kopi Golondong Ciamis biasanya disajikan dengan Cikokomoh. Makanan dari nasi ketan dengan rasa manis dan asin. Tekstur makanan ini mirip ulen bentuknya seperti tumpeng.
Fahmi menjelaskan kedua makanan khas ini hanya ada pada saat Sedekah Muharam setelah Dzuhur. Sejak dulu, dalam kegiatan ini masyarakat saling bertukar makanan.
Pada tahun 2023 nanti warga mendorong agar Kopi Golondong ini masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Saat ini sedang dilakukan pengumpulan persyaratannya. (Ayu/CN/Djavatoday)