Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis menggelar kegiatan pertemuan koordinasi mitra dalam mendukung pergerakan Germas dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Ciamis.
Kegiatan dilaksanakan di Hotel Tyara Plaza, Ciamis, Kamis (27/6/2024). Hadir dalam kegiatan ini sejumlah stakeholder. Mulai Persit bahyanhkari, Adyaksa, PKK, darmawanita, gow, berbagai komunitas,, BAZNAS, MUI, FKUB, duta kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi.
Pada tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kabupaten Ciamis naik menjadi 25,4 persen. Sebelumya pada tahun 2022 angka prevalensi stunting hanya 18,6 persen.
Kabid Kesmas Dinkes Ciamis Eni Rochaeni mengatakan masalah stunting perlu diselesaikan bersama-sama dengan gotong royong. Mulai dari pendampingan ibu hamil, ibu menyusui hingga intervensi bayi yang mengalami gizi buruk.
Untuk itu, dengan kegiatan ini, para stakeholder diajak menjadi bapak asuh, ibu asuh atau kakak asuh untuk bayi atau keluarga berisiko stunting untuk pendampingan. Menurut Eni, pendampingan itu bukan hanya sehari atau dua hari, melainkan dari 54 hari sampai 3 bulan. Sehingga penurunan angka stunting di Ciamis bisa tercapai.
Kemudian mengajak stakeholder untuk meningkatkan kemampuan publik speaking. Sehingga mereka dapat memberikan edukasi germas dengan berbagai cara penyampaian kepada masyarakat.
Apalagi saat ini tercatat ada 136 bayi usia 0-6 bulan mengalami gizi buruk yang perlu intervensi yang lebih intensif. Diharapkan para stakeholder menjadi bapak asuh dari bayi-bayi tersebut.
“Mendorong pembiasan germas itu merupakan jangka panjang. Namun perlu juga jangka pendek untuk memberikan pendampingan atau intervensi terhadap bayi yang berisiko stunting. Ya salah satu caranya menjadi bapak asuh. Bila itu dibiarkan maka anak-anak itu berpotensi stunting pada tahun berikutnya,” ungkapnya.
Materi dalam kegiatan ini salah satunya adalah mengenai publik speaking, supaya para stakeholder dapat memberikan edukasi germas baik dengan konten atau media lainnya.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah dra Ety Dwi Susanti MSi dan Dr Yudiana Indriastuti MSi dari UPN Veteran Jatim. (Ayu/CN/Djavatoday)