Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Penyakit Patek dan layu menyerang tanaman cabai rawit domba di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Akibatnya, petani mengalami kerugian hingga 60 persen.
Seperti dialami Hidayat (40), petani cabai rawit domba mengatakan tanaman cabai yang ditanam di 50 bata lahannya banyak yang mati. Selain itu, cabai yang seharusnya dipanen kondisinya membusuk.
Hidayat menjelaskan awalnya tanaman cabai rawit kondisinya normal dan sudah beberapa kali panen. Namun kali kali yang seharusnya produksinya maksimal malah terserang penyakit.
Hidayat mengaku kondisi panen kali ini merugi dan pendapatannya berkurang. Mengingat panen kali ini awalnya diprediksi bakal meningkat apabila tidak terserang hama dan penyakit.
“Panen sebelum-sebelumya 1,2 kuintal dari 1.200 pohon. Tapi sekarang paling hanya sekitar 50 kilogram. Seharusnya panen kali ini kalau tidak terserang penyakit bisa sampai 2 kuintal,” ungkap Hidayat, Selasa (16/7/2024).
Untuk harga cabai rawit domba di tingkat petani saat ini sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan untuk di pasar harganya sekitar Rp 60 ribu per kilogram.
Hidayat sudah melakukan berbagai cara agar tanaman cabainya tidak terserang hama. Mulai dari melakukan sortir pohon hingga melakukan penyemprotan secara rutin. Tapi, hama kali ini sepertinya tidak mempan terhadap penyemprotan.
“Kalau antisipasi sudah dilakukan tapi tidak mempan. Mungkin cara satu-satunya adalah mengganti tanaman baru. Padahal biasanya untuk sekali tanam ini bisa panen sampai 20 kali, tapi sekarang hanya sampai 6 kali karena pohon banyak yang mati. Kalau diteruskan juga tidak akan bagus,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)