Berita Banjar (Djavatoday.com),- Kegigihan dan ketekunan dalam membangun usaha telah membawa seorang wanita asal Kota Banjar meraih kesuksesan dalam budidaya vanili. Dengan mengelola 4.000 pohon vanili, Lia Juliani kini mampu menghasilkan omzet hingga ratusan juta rupiah.
Perjalanan bisnis Lia bermula pada masa pandemi COVID-19. Awalnya, ia hanya sekadar mencoba-coba, namun kini usahanya berkembang pesat dan menjadi sumber pendapatan utama.
Kunci keberhasilannya terletak pada pemahaman mendalam mengenai karakteristik tanaman vanili serta penyesuaian dengan kondisi iklim setempat. Sebagai pemilik Putra Galuh Farm, Lia membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan dapat berbuah hasil yang luar biasa.
“Budidaya vanili ini sebenarnya sudah dimulai sejak tiga tahun lalu, tepatnya saat pandemi COVID-19. Awalnya, suami saya tidak memiliki banyak kegiatan, lalu kami mencoba menanam vanili,” ujar Lia Senin (10/2/2025).
Selama tiga tahun menjalankan bisnis ini, tahun lalu menjadi kali pertama ia merasakan keuntungan besar. Dari panen pertama, Lia berhasil mengumpulkan 70 kilogram vanili kering yang dijual dengan harga Rp 5 juta per kilogram. Total omzet yang diperolehnya pun mencapai ratusan juta rupiah.
“Tahun lalu kami panen 70 kilogram, dan setiap kilogramnya dijual seharga Rp 5 juta karena sudah dalam kondisi kering,” jelasnya.
Tahun ini, Lia bersiap untuk panen kedua dan optimistis hasilnya akan lebih besar. “Kami akan panen lagi tahun ini. Bahkan sudah ada permintaan dari pembeli, hanya saja masih negosiasi harga. Minimal kami berharap harganya tetap seperti tahun lalu,” tambahnya.
Dengan sistem panen yang dilakukan sekali setahun, Lia membuktikan bahwa vanili bisa menjadi ‘emas hijau’ yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Kisah suksesnya menjadi inspirasi bahwa peluang bisnis di pedesaan Kota Banjar masih sangat menjanjikan bagi mereka yang mau berusaha dan berinovasi. (Ayu/CN/Djavatoday)