Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Abah Darman (85), warga Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tetap setia menjaga palang pintu rel kereta api di Dusun Cibeka, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing.
Meskipun tanpa gaji tetap, Ia terus menjalankan tugasnya dengan dedikasi tinggi, hanya mengandalkan pemberian sukarela dari para pengendara yang melintas.
Abah Darman, sapaan akrabnya, telah menjaga perlintasan ini sejak tahun 2005. Awalnya, ia adalah seorang pedagang kelomang.
Namun, atas permintaan Ketua RW setempat, Abah Darman mulai menjaga palang pintu kereta api di Karangkamulyan Ciamis. Karena tidak ada orang lain yang bersedia melakukannya.
“Saya asli orang sini (Desa Karangkamulyan). Namun karena menikah lagi dengan orang Cisaga. Dulu diminta oleh RW untuk menjaga perlintasan ini karena kasihan pada pengendara yang melintas,” ujarnya Rabu (15/1/2025).
Jalan di Dusun Cibeka dan Dusun Kedungcaung memang menjadi akses penting bagi warga Desa Karangkamulyan dan sekitarnya, termasuk pengendara dari Kota Banjar.
Setiap hari, kendaraan roda dua dan roda empat ramai melintasi jalur ini. Meski begitu, Abah Darman hanya mendapatkan penghasilan dari sumbangan pengendara.
“Rata-rata saya mendapatkan penghasilan dari sukarela pengendara yang lewat yaitu Rp 25.000 hingga Rp 50.000 per hari. Bahkan terkadang tidak ada sama sekali,” tambah Abah Darman.
Abah Darman menjalankan tugasnya dari pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, meski saat ini tidak lagi menerima jadwal resmi.
“Saya tidak kasih jadwal, tapi karena sudah terbiasa, saya tahu kapan kereta akan lewat dan langsung bersiap menghentikan kendaraan,” jelasnya.
Berkat kehadiran Abah Darman, kecelakaan di perlintasan kereta api Dusun Cibeka tidak ada, memberikan rasa aman bagi para pengguna jalan.
Tanggapan Kepala Desa Karangkamulyan Ciamis, Terkait Abah Darman
Kepala Desa Karangkamulyan, Uus Uswandi, menjelaskan ada dua perlintasan kereta api di desa ini, yakni di Dusun Cibeka dan Dusun Sumurbandung.
Namun, hanya perlintasan di Dusun Cibeka yang ada penjaganya, sementara perlintasan di Dusun Sumurbandung hanya bisa kendaraan roda dua saja karena kondisinya rawan kecelakaan.
“Kami berharap ada perhatian dari instansi terkait untuk menyediakan palang pintu resmi di Desa Karangkamulyan, agar masyarakat tidak lagi khawatir saat melintas,” harapnya.
Palang di Dusun Cibeka sendiri dulunya hanya terbuat dari bambu, namun kini telah diganti dengan besi atas inisiatif masyarakat, meski hanya satu pintu.
Pengabdian Abah Darman selama hampir dua dekade menjadi bukti nyata semangat warga Karangkamulyan Ciamis dalam menjaga keselamatan bersama. (Ayu/AA/Djavatoday.com)