Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Ciamis terus berupaya untuk menambah koleksi arsip tentang sejarah daerah. Mengingat saat ini arsip mengenai sejarah yang tersimpan di Perpustakaan Ciamis masih kurang.
Kepala Bidang Kearsipan Dispusip Ciamis Basyir membenarkan, saat ini arsip statis mengenai kesejarahan masih kurang. Untuk itu perlu menambah agar nantinya Perpustakaan Ciamis menyimpan catatan sejarah di setiap daerah, desa atau kecamatan hingga Kabupaten.
Hingga saat ini, Dinas Perpustakaan Ciamis baru memiliki 8 buku mengenai sejarah wilayah desa dan baru 1 buku yang telah memiliki ISBN.
“Arsip mengenai sejarah itu sangat penting untuk berbagai keperluan. Utamanya jangan sampai riwayat suatu daerah atau desa tidak diketahui oleh generasi berikutnya. Kalau sudah disimpan di arsip, bila sewaktu-waktu membutuhkan tentunya masih ada,” ujar Basyir belum lama ini.
Program yang telah berjalan pembentukan atau pembuatan buku sudah berjalan sejak 2017 dan menghasilkan 8 buku.
“Rencananya tahun ini akan menggarap penelusuran ke desa-desa di wilayah Kecamatan Rancah dan Lakbok di tahun 2025,” ucapnya.
Dalam penelusuran sejarah itu, Dispusip Ciamis pun berkoordinasi dengan kecamatan, untuk kemudian sosialisasi dengan desa.
“Tergantung desanya, sosialisasi kerja sama. Kalau ada desa yang telah menyusun buku bisa koordinasi dengan kami. Buku itu berisi tentang cikal bakal desa, situs-situs, tradisi dan apa saja yang ada di desa tersebut,” jelasnya.
Dispusip Ciamis pun berharap desa-desa di Kabupaten Ciamis untuk turut aktif dalam memperkaya arsip statis penelusuran sejarah tersebut. Mengingat masih ditemukan kendala dalam penyusunannya. Seperti sumber informasi yang sedikit karena narasumber sudah meninggal dunia, dokumen foto-foto yang belum lengkap dan hal lainnya.
“Intinya kami terus berupaya untuk menambah arsip statis tentang penelusuran sejarah daerah,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)