Curug Jagapati Garut merupakan sebuah destinasi wisata alam yang menyajikan panorama air terjun yang eksotis. Bagaimana tidak, air terjun ini mengalir di antara gugusan pegunungan yang hijau memanjakan mata. Tak hanya itu, air terjun ini juga memiliki empat tingkatan yang setiap tingkatan satu ke tingkatan lainnya berbentuk seperti zig-zag. Derasnya air terjun yang tertampung telaga berwarna hijau tosca menjadi pemandangan yang begitu memesona.
Banyak wisatawan yang menyebut jika air terjun ini adalah air terjun yang terindah dan terkeren di kota dodol. Kabupaten Garut memang memiliki banyak objek wisata alam yang populer dan memanjakan mata. Mulai dari objek wisata berupa leuwi, danau, air terjun, hutan pinus, hingga puncak gunung sebagai bumi perkemahan.
Bagi Sobat Djava yang ingin menenangkan pikiran dengan menikmati kesegaran air terjun, cobalah berkunjung ke Curug Jagapati Garut. Namun, simak terlebih dahulu uraian berikut ini agar Anda mendapatkan informasi terbaru tentang objek wisata ini sebagai referensi. Simak selengkapnya, Sobat Djava!
Eksotisme Alam Curug Jagapati Garut
Menikmati keindahan alam yang hijau hijau sembari merasakan kesegaran air adalah kombinasi yang pas untuk healing. Untuk menemukan kombinasi tersebut, Sobat Djava bisa berkunjung ke kota dodol dan menjajal pesona Air Terjun Jagapati. Keindahan air terjun ini telah tersebar di jagat maya dengan panorama pegunungan hijau yang eksotis. Aliran air terjunnya juga cukup besar sehingga menghasilkan suara deburan yang cukup keras.
Suara alirannya berpadu dengan tempias air yang terbawa angin dan menciptakan hawa sejuk yang menyegarkan. Keasrian alam di sekitar air terjun ini juga menambah kesan alami yang begitu kental. Fakta menarik Curug Jagapati Garut adalah bahwa airnya tidak mengalir pada dinding gunung. Melainkan mengalir pada cekungan berbatu antara dinding gunung.
Air terjun ini juga terlihat menawan dengan ketinggian total sekitar 70 meter di atas permukaan laut. Ketika jatuh, airnya yang jernuh akan membentuk telaga, warnanya akan berubah menjadi hijau tosca saat kemarau tiba. Telaga dengan kedalaman hingga 3 meter ini menjadi tempat favorit wisatawan untuk berendam dan berenang. Namun, wisatawan hanya bisa merasakan kesegaran air terjun ini hingga tingkat ke dua demi keamanan dan keselamatan.
Jangan lupa untuk berswafoto dengan latar belakang Curug Jagapati Garut yang indah. Sobat Djava juga bisa bersantai menggunakan hammock di sana atau bahkan berkemah menggunakan tenda. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah, ya!
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Objek wisata ini masih asri dan belum begitu banyak wisatawan luar ketahui. Pengelolaannya pun belum terjamah oleh pemerintah daerah sehingga harga tiket masuknya tidak menentu. Namun, berdasarkan review pengunjung pada platform Google, harga tiket masuknya adalah Rp10.000 per orang. Biaya tersebut belum termasuk retribusi parkir, Sobat Djava.
Kemudian untuk jam operasional objek wisata ini adalah mulai pukul 08.00-17.00 WIB setiap hari Senin-Jumat. Sementara itu, Curug Jagapati Garut akan mulai buka pukul 07.00-18.00 WIB setiap Sabtu dan Minggu. Kami sarankan untuk datang pada pagi hari saat musim kemarau agar airnya jernih dan akses jalannya tidak licin. Perlu Sobat Djava ingat bahwa harga tiket masuk dan jam operasional ini bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pengelola.
Fasilitas dan Alamat Lengkap Curug Jagapati Garut
Objek wisata ini memiliki beberapa fasilitas untuk memudahkan wisatawan saat berlibur. Seperti area parkir kendaraan, akses jalan kaki yang sudah lebih mudah dan rapi, toilet, dan warung. Namun, harap untuk membawa perbekalan sendiri karena letak warungnya cukup jauh dari lokasi air terjunnya. Untuk informasi terbaru lebih lanjut, Anda bisa menghubungi nomor 081214534676.
Tertarik mengunjungi Curug Jagapati Garut? Kunjungi langsung ke alamatnya, yakni Kampung Padarame, Desa Neglasari, Kec. Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44174. Berjarak sekitar 13 kilometer dari pusat kota Garut atau membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan kondisi jalan yang tidak selalu mulus. Saat tiba pada area parkir atau gerbang wisata yang baru pun, Anda masih harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. (Ris/Djavatoday)
