Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Museum Galuh Pakuan di Kraton Selagangga Jalan Ahmad Dahlan Ciamis menyimpan benda bersejarah peninggalan Bupati RAA Kusumadiningrat dan Kerajaan Galuh.
Museum ini sangat menarik untuk dikunjungi, terutama oleh pada pelajar dan mahasiswa sebagai sarana edukasi. Di museum ini banyak menyimpan bersejarah pada masa kejayaan Galuh.
Sebelumnya masih banyak warga yang belum mengetahui adanya Museum Galuh Pakuan tersebut. Mengingat letaknya yang cukup tersembunyi dari pinggir jalan. Namun museum tersebut sudah tidak asing bagi para budayawan atau pun pelaku sejarah.
Koleksi di museum tersebut jumlahnya ratusan, dari mulai senjata masa lalu, benda pusaka, sejumlah batu berbentuk hewan seperti Gajah, Sapi dan batu lingga. Sedangkan untuk senjata berupa golok, tombak, keris dan lainnya. Ada juga gamelan yang lengkap dari gong sampai saron dan bonang.
Sejumlah gambar pun terpajang pada dinding Museum Galuh Pakuan. Gambar itu menampilkan tampang dari RAA Kusumadiningrat atau Kanjeng Prebu dan keluarga. Ada juga beberapa keterangan sejumlah tempat bersejarah Ciamis.
Pengelola Museum Galuh Pakuan Ilham Purwa menjelaskan rincian koleksi dari museum. Untuk batu-batu, itu merupakan simbol untuk pemujaan pada masa Kerajaan Galuh yang bercorak Hindu Budha.
“Itu pada abad 18 dari wilayah Cipaku, lalu oleh Kanjeng Prebu dikumpulkan dan sekarang disimpan disini,” ujar Ilham, Senin (7/8/2023).
Ilham pun menjelaskan ada sebuah meriam berukuran sedang yang merupakan peninggalan pada masa Penjajahan Portugis.
“Meriam itu sempat digunakan pada kapal pasukan Galuh untuk menjaga pantai di wilayah Pangandaran. Kapal itu juga bisa masuk ke sungai-sungai, seperti Citanduy,” ungkapnya.
Sedangkan untuk pusaka dan senjata, seperti keris, kujang, golok, tumbak, yang jumlahnya puluhan. Pusaka itu tersimpan dengan rapi dalam etalase kaca. Menurut Ilham, pusaka dan senjata itu merupakan peninggalan dari RAA Kusumadiningrat.
“Ada juga beberapa set gamelan yang digunakan orang-orang Keraton Selagangga,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)