Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Ciamis tahun 2023 mengalami defisit hingga Rp 250 miliar. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya pun memutar otak untuk mengatur keuangan daerah yang defisit itu.
Salah satu upaya Pemkab Ciamis dengan melakukan pengaturan case flow, serta mengambil skala prioritas. Salah satunya yang berkaitan dengan perut masyarakat.
“Mana yang harus kita tindaklanjuti, mana yang harus kita cairkan terutama yang berkaitan dengan perut masyarakat. Salah satu contohnya Siltap (penghasilan tetap) untuk kepala desa, itu berkaitan dengan perut,” jelas Herdiat, Jumat (28/7/2023).
Herdiat menegaskan meski anggaran Ciamis defisit namun sejauh ini tidak ada satu pekerjaan pun yang gagal bayar.
“Defisit kita sekitar Rp 250 miliar. Tapi sekali pun defisit dan punya hutang tapi tidak ada satu pun kegiatan yang gagal bayar,” kata Herdiat.
Dalam mengakali anggaran Ciamis yang defisit, Herdiat pun memilah kegiatan prioritas dan kegiatan yang dapat menundanya. Bahkan tak sedikit beberapa kegiatan yang dilakukan pencoretan.
“Mana yang prioritas kita bayar dan yang tidak kita pending. Tidak sedikit yang sudah ditetapkan kemudian dihilangkan, dicoret,” tegasnya.
APBD Kabupaten Ciamis sendiri saat ini sangat bergantung pada pemerintah pusat dan provinsi. Hal tersebut terjadi karena pendapatan asli daerah (PAD) Ciamis sangat rendah. Ke depan Pemkab Ciamis akan berupaya untuk meningkatkan PAD dari berbagai sektor.
“Upaya kita harus meningkatkan PAD. Karena saat ini PAD kita sangat rendah sekali,” ungkapnya. (CN/Djavatoday)