Ciamis (Djavatoday.com),- Intensitas hujan yang tinggi mengguyur wilayah Ciamis dan sekitarnya. Fenomena bunga bangkai di Ciamis terjadi setiap musim hujan. Bunga ini biasa muncul di kebun milik warga atau pekarangan rumah.
Seperti bunga bangkai dari tanaman suweg kali ini ada di tanah milik Cahyo warga Cimamut, Desa Mekarjadi. Keberadaan bunga yang mengeluarkan bau tidak sedap ini memberi kesan tersendiri baginya.
“Menanamnya suweg sudah lama, namun hanya satu yang jadi bunga bangkai, sementara yang lain hanya tumbuh sebagai suweg biasa,” ujar Cahyo, saat ditemui di area pesawahan miliknya, Selasa (20/10/2020).
Cahyo mengatakan sangat bahagia dapat melihat lagi bunga bangkai ini. Pasalnya dia terakhir kali melihat bunga tersebut ketika masih kecil. Terlebih fenomena bunga bangkai kala musim hujan itu termasuk langka dan jarang terjadi pada tempat yang sama.
“Jelas senang, karena dari dulu nanam baru berhasil tumbuh bunga bangkai sekarang,” jelasnya.
Cahyo menuturkan saat ini bunga dengan nama latin Amorphophallus ini belum mekar. Tingginya sekitar 30 sentimeter dengan lebar diameter sekitar 15-20 sentimenter.
“Belum mengeluarkan bau tidak sedap, karena bunganya belum mengembang dengan sempurna,” kata Cahyo.
Meskipun demikian lanjut Cahyo, warga sudah banyak yang berdatangan untuk melihat fenomena bunga bangkai ini.
“Mungkin karena langka dan baru pertama ada di wilayah ini banyak warga yang datang kesini, sekedar melihat atau hanya berfoto saja,” imbuhnya.
Fenomena kemunculan bunga bangkai ini  sering terjadi saat musim hujan di Ciamis setiap tahunnya. Namun faktanya tidak semua ditemukan dua kali pada tempat yang sama.
Pada tahun 2018, bunga bangkai ditemukan di Munjul, Buniseuri, Kecamatan Cipaku. Tak tanggung-tanggung di lokasi ini ditemukan 5 bunga sekaligus tersebar di kebun dan pekarangan rumah warga. Sedangkan tahun 2013, bunga bangkai ditemukan di Dusun Cibiru, Sadananya, Ciamis. (AY/Djavatoday)