The Heritage Palace bisa juga dibilang gerbang menuju masa lalu. Pasalnya objek wisata ini membawa kamu seperti kembali hidup di zaman Eropa klasik.
Lokasinya berada di Jalan Permata Raya Dukuh Tegal Mulyo, RT. 002 – RW. 008, Dusun Honggobayan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Namun sebagian orang menyebutnya juga dengan nama The Heritage Palace Solo.
Baca juga : Wisata Alam Batu Seribu, Berburu Golden Sunset di Gunung Sewu
Untuk menuju lokasi ini kamu membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan dengan jarak kurang lebih 22 km jika berangkat dari Alun – Alun Kabupaten Sukoharjo.
Harga tiket masuk adalah Rp. 65.000. Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB. Fasilitasnya terdiri dari area parkir, toilet, foodcourt, museum, spot selfie 3D dan yang lainnya.
Awalnya, tempat ini adalah pabrik gula dengan luas sekitar 2,2 hektar. Bentuk bangunannya mirip dengan kastil-kastil kerajaan di Eropa, yang megah, dan kokoh.
Berdasarkan nilai sejarah dan budaya yang melekat pada tempat tersebut, maka The Heritage Palace pernah dijadikan sebagai Barang Cagar Budaya (BCB).
Lalu pada tanggal 9 Juni 2018, pabrik gula tersebut berubah menjadi sebuah objek wisata yang penuh dengan beragam spot selfie yang kekinian. Akhirnya dinamakan The Heritage Palace.
Daya Tarik
Selain bangunannya yang bertemakan nuansa Eropa klasik, di tempat ini juga terdapat beragam mobil klasik yang nyentrik. Kondisi luarnya masih sangat terawat sehingga tak jarang mobil-mobil tersebut sering dijadikan spot selfie.
Selain mobil, terdapat juga beberapa koleksi motor klasik. Yang perlu di perhatikan pengunjung adalah ketika hendak mengambil foto jangan sampai merusak properti yang ada.
The Heritage Palace juga merupakan surganya spot selfie instagramable di Sukoharjo. Apalagi di sini terdapat museum 3 dimensi. Di museum tersebut, ada banyak sekali lukisan yang mampu menghadirkan ilusi pandangan, terutama ketika berfoto di sudut yang sudah di tentukan.
Satu lagi spot selfie yang tidak boleh di lewatkan yaitu Omah Kwalik. Daya tariknya masih seputar ilusi pandangan.
Omah Kwalik menyajikan hasil jepretan kamera seolah-olah para pengunjung berada di rumah yang terbalik. (Willy/Djavatoday)