Pondok Pinus Palutungan merupakan sebuah objek wisata alam di Kuningan yang mengusung konsep spot foto kekinian. Perpaduan sejuknya udara pegunungan dengan berbagai bangunan spot foto instagenic menjadi daya tariknya tersendiri. Lokasinya yang berada dekat Gunung Ceremai membuat suasana di sana begitu damai, cocok menjadi spot healing bersama teman atau keluarga. Tak heran objek wisata ini selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai daerah, terutama bagi mereka yang gemar berswafoto.Â
Kabupaten Kuningan ternyata tak hanya terkenal dengan peuyeum ketannya sebagai makanan khas. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Majalengka ini juga ternyata memiliki potensi wisata alam yang kekinian. Sobat Djava harus mencoba berkunjung dan buktikan sendiri keseruannya. Sebelum itu, simaklah terlebih dahulu informasi penting tentang wisata ini sebagai referensi.
Daya Tarik Pondok Pinus Palutungan
Wisata Pondok Pinus Palutungan akan memanjakan tiap wisatawannya dengan pemandangan alam berupa pegunungan. Berada di ketinggian, tempat ini pun memiliki udara segar dengan hawa sejuk yang menenangkan. Lanskap alamnya yang masih asri dapat Anda nikmati sepuasnya sembari duduk bersantai atau berjalan-jalan. Jika matahari mulai meninggi, jangan lupa untuk menggunakan topi agar tidak tersengat matahari.
Selain pesona alamnya, beberapa bangunan bergaya Eropa dengan warna yang colorful juga tak luput menarik perhatian. Apalagi taman di depannya yang lengkap dengan bangkunya menambah vibes seperti di luar negeri sungguhan. Terutama saat melihat sebuah kastil megah bergaya Eropa kuno yang pastinya instagramable untuk menjadi spot foto. Sebuah kapal besar juga teronggok dengan gagah, menjadi spot favorit wisatawan untuk menikmati lanskap panorama alam dari ketinggian.
Berbagai spot foto dan wahana permainan yang seru juga tersedia di Pondok Pinus Palutungan. Seperti spot foto Castille, kapal besar, sangkar burung, hingga rumah colorful dengan balon raksasa seperti pada film “Up”. Spot foto lainnya yakni patung angsa berbentuk cinta, rumah hobbit, ayunan, rumah tradisional Korea Selatan, dan masih banyak lagi. Beberapa wahana yang selalu ramai dijajal para wisatawan adalah sky bike, kolam renang, permainan anak, dan lainnya.
Harga Tiket Masuk dan Fasilitas
Berdasarkan ulasan dari pengunjung pada laman Google, harga tiket masuk Pondok Pinus Palutungan adalah Rp25.000 per orang. Akan ada biaya parkir bagi Sobat Djava yang datang membawa kendaraan. Melansir nativeindonesia.com, Anda harus membayar lagi jika ingin mencoba wahana, Rp30.000 untuk sky bike per 2 orang dan Rp10.000 untuk wahana lainnya. Harga ini bisa saja berubah sewaktu-waktu, hubungi 081220780339 untuk informasi lebih lanjut.
Adapun fasilitas yang terdapat di objek wisata ini adalah area parkir, toilet, musala, tempat duduk, spot foto, vila, dan foodtruck. Kafe Pinus, tempat ngopi, penyewaan kostum tradisional berbagai negara, hingga rumah ala Korea juga tersedia.
Lokasi Pondok Pinus Palutungan
Bagi Sobat Djava yang berkeinginan berkunjung ke Pondok Pinus Palutungan, kunjungi langsung lokasinya di Kabupaten Kuningan. Tepatnya beralamat di Jalan Pejambon-Sagara Hiang, Cisantana, Kec. Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45552. Akses jalannya cukup memadai dan bisa untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Plang bertuliskan petunjuk jalan pun sudah terpasang, tetapi agar lebih efektif Anda bisa menggunakan Google Maps.
Pastikan Anda datang saat jam operasionalnya, yakni pukul 08.00-20.00 WIB setiap hari Senin sampai dengan Jumat. Sementara saat Sabtu dan Minggu beroperasi dari pukul 08.00-20.30 WIB. Datanglah saat cuaca sedang cerah agar pemandangan yang tersaji terlihat jelas tanpa tertutup kabut.
Itulah beberapa informasi tentang objek wisata Pondok Pinus Palutungan Kabupaten Kuningan yang recommended menjadi tujuan saat liburan akhir pekan. Bawalah kamera terbaik bersama teman-teman, pasangan, ataupun keluarga agar dapat mengabadikan momen liburan dengan lensa kamera. Jangan lupa untuk membawa topi ataupun penutup kepala agar tidak tersengat matahari ketika berkunjung saat siang hari. (Ris/Djavatoday)
