Pantai Bercak Pacitan merupakan sebuah objek wisata yang menarik karena menyuguhkan panorama bak Raja Ampat. Objek wisata ini menyuguhkan keindahan pantai dengan air laut yang biru memesona. Berpadu dengan gagahnya batu karang besar yang tersebar memanjakan mata. Panoramanya makin eksotis karena pantai ini memiliki perbukitan hijau yang mengelilinginya.
Pantai ini memiliki nuansa yang tenang dan suasana alam yang masih asri karena belum banyak terjamah manusia. Lokasinya yang cukup tersembunyi dan aksesnya yang membutuhkan perjuangan menjadikan pantai ini seakan eksklusif. Bagi Sobat Djava yang gemar berswafoto sembari healing, objek wisata pantai ini sangat cocok. Panoramanya tak akan membosankan.
Pacitan memang terkenal sebagai kota yang memiliki bentang alam menawan. Kota Pariwisata ini seolah menjadi surga bagi para traveler yang ingin menjernihkan pikiran dengan melihat gulungan ombak dan birunya lautan. Dari banyaknya pantai di kota ini, masih ada beberapa yang menjadi hidden gem, salah satunya adalah Pantai Bercak Pacitan.
Penasaran dengan keindahan pantai ini yang banyak dijuluki sebagai Raja Ampat-nya Pacitan? Mari simak informasi selengkapnya dalam uraian berikut ini, Sobat Djava!
Harga Tiket Masuk Pantai Bercak Pacitan
Informasi penting tentang objek wisata ini yang harus Anda ketahui adalah harga tiket masuknya. Untuk bisa menikmati keindahannya, Sobat Djava hanya perlu membayar biaya masuk sebesar Rp10.000 per orang. Kemudian terdapat biaya parkir kendaraan sebesar Rp3.000 per unit motor atau Rp5.000 per unit mobil. Tarif tersebut tidak bersifat permanen sehingga bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pihak pengelola Pantai Bercak Pacitan.
Alamat Lengkap dan Rute Jalan
Untuk menuju ke pantai ini, arahkan kendaraan menuju ke Kota Pacitan. Pantai ini juga bersebelahan dengan Pantai Kasap sehingga memiliki rute yang sama. Adapun alamat lengkapnya adalah Gumuharjo, Desa Watu Karung, Kecamatan Pringkuku, Kota Pacitan, Provinsi Jawa Timur.Â
Arahkan kendaraan menuju ke Pantai Watu Karung, setelah sampai tetaplah ikuti petunjuk menuju Pantai Bercak Pacitan. Ketika menemukan pintu masuk Pantai Kasap, parkirkan kendaraan Anda di pantai tersebut. Selanjutnya, Anda harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang berada di antara perbukitan. Meskipun harus berjalan ratusan meter, wisatawan tak akan bosan ataupun lelah karena panorama sepanjang jalannya sangat menyegarkan.
Fasilitas dan Jam Operasional
Objek wisata alam ini memiliki beberapa fasilitas yang bisa wisatawan gunakan saat berkunjung. Seperti gazebo untuk bersantai, penginapan, toilet, musala, hingga warung-warung makan. Tersedia juga area camping bagi wisatawan yang ingin berkemah di sana.
Untuk jam operasionalnya, objek wisata ini beroperasi 24 jam setiap hari. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Pantai Bercak Pacitan adalah saat cuaca cerah. Hindari berkunjung saat hujan karena track jalannya akan licin.
Daya Tarik Pantai Bercak Pacitan
Objek wisata ini menyuguhkan keindahan pantai yang terapit dua perbukitan gagah memanjakan mata. Warna air lautnya begitu cantik dengan warna biru bergradasi putih, bergelombang tertiup angin hingga ke bibir pantai. Pasirnya berwarna putih lembut dan cukup luas sehingga cocok menjadi spot bermain anak-anak.
Ombaknya sendiri tidak begitu besar sehingga cenderung aman untuk berenang di bibir pantai. Hal tersebut karena keberadaan batuan karang besar dan perbukitan yang menjadi pemecah ombak. Meskipun begitu, wisatawan tetap harus berhati-hati selama bermain air atau berenang. Agar lebih aman, sebaiknya Anda tidak berenang ke tengah Pantai Bercak Pacitan.
Panorama di pantai ini mirip seperti di Raja Ampat karena memiliki batuan karang besar dan perbukitan yang penuh pepohonan hijau. Wisatawan pun bisa bersantai dengan duduk di bawah rindangnya pohon sembari memandang laut lepas. Terdapat ayunan yang bisa menjadi spot bersantai atau berswafoto.
Pesona Pantai Bercak Pacitan makin eksotis saat momen sunset tiba. Cahaya jingganya berpadu dengan birunya laut dan hijaunya perbukitan. Anda juga bisa bersantap atau sekadar menikmati kopi di tepi pantai sambil menikmati semilir angin yang menyegarkan. (Rismawati/Djavatoday)