Kesalahan umum orang tua dalam mendidik anak tidak selalu disebabkan oleh niat yang buruk, tapi bisa juga akibat kurangnya pemahaman tentang pola asuh yang tepat. Kesalahan-kesalahan ini acapkali terjadi karena minimnya kesadaran atau keterbatasan terkait cara mendidik yang diwariskan turun-temurun. Dengan refleksi dan usaha untuk belajar, orang tua bisa memperbaiki cara mendidik anak agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang sehat, bahagia, dan mandiri.
Tidak sedikit orang tua hanya peduli pada nilai sekolah tanpa memperhatikan keterampilan sosial dan emosional. Padahal, keterampilan seperti mengelola emosi, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah sangat penting untuk kehidupan di masa depan.
Kesalahan Umum Orang Tua yang Harus dihindari
Orang tua harus menjadi pembimbing, bukan penguasa dalam kehidupan anak. Itulah sebabnya mengapa dalam mendidik anak, orang tua seharusnya bersikap seimbang antara kasih sayang, ketegasan, dan dukungan agar anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab.
Menuntut anak untuk menjadi sempurna
Kesalahan umum orang tua yang satu ini biasanya dilakukan oleh mereka yang selalu menetapkan standar tinggi tanpa mempertimbangkan kemampuan anak. Jika terus dituntut, anak bisa mengalami tekanan berlebihan, stres, bahkan kecemasan. Anak merasa tidak pernah cukup baik meskipun sudah berusaha, yang akhirnya membuat anak enggan mencoba hal baru.
Otoriter
Orang tua yang otoriter tak segan menuntut kepatuhan tanpa memberikan ruang bagi anak untuk berdiskusi atau mengungkapkan pendapatnya. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif pada anak, misalnya menyebabkan pribadi yang minder atau justru pemberontak, serta kurangnya keterampilan dalam mengambil keputusan sendiri karena selalu diarahkan tanpa diberi kesempatan untuk berpikir.
Terlalu memanjakan
Kesalahan umum orang tua selanjutnya bisa disebabkan oleh rasa sayang yang terlalu besar, lho! Mereka selalu memenuhi semua keinginan anaknya tanpa memberikan batasan. Padahal, hal ini jelas menimbulkan dampak buruk, misalnya anak menjadi kurang mandiri karena terbiasa bergantung pada orang tua. Selain itu, anak yang terlalu sering dimanja juga bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois dan sulit menghadapi kegagalan.
Protektif
Orang tua yang protektif cenderung membatasi anaknya dari berbagai risiko dengan tujuan agar anak tidak mengalami kesulitan atau kegagalan. Namun, hal ini justru bisa mendorong anak menjadi kurang mandiri karena selalu bergantung pada orang tua dalam mengambil keputusan. Mereka juga akan takut jika harus menangani masalah dan cenderung mudah panik ketika menghadapi tantangan.
Menganggap anak sebagai investasi
Beberapa orang tua memiliki ekspektasi bahwa anak harus sukses demi kebanggaan keluarga atau untuk mengurus mereka di masa tua. Anak mungkin tumbuh dengan perasaan bahwa kasih sayang orang tua bergantung pada keberhasilan mereka. Tak hanya itu, anak juga akan merasa terbebani dan kehilangan kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.
Terlalu menuntut, memanjakan, atau melindungi secara berlebihan dapat menghambat perkembangan anak.
Orang tua sebaiknya memberikan bimbingan yang bijak, menghargai proses belajar anak, dan mendukung mereka dalam menemukan jati diri tanpa tekanan yang berlebihan. (Karin/Djavatoday)