Ketika anak mulai memasuki bangku sekolah, tak dapat dipungkiri bahwa ia mengalami berbagai macam tekanan. Mulai dari tuntutan pekerjaan rumah, ujian sekolah, hingga berkompetisi dengan siswa yang lainnya. Tak ayal kondisi seperti ini terkadang membuat anak merasa pesimis dan kehilangan percaya diri. Untuk itu, kamu harus bisa latih otak anak agar ia selalu berpikir optimis.
Sikap pesimis dapat muncul akibat dari kegagalan dan kesalahan selama proses belajar. Sehingga hal ini bisa membuat sang anak menyerah untuk mewujudkan impiannya. Jika terus dibiarkan, hal ini bisa membuat sang anak kehilangan percaya diri dan kemampuannya tidak berkembang.
Beriku cara melatih otak anak agar ia terbiasa berpikir optimis sehingga bisa membuat mereka lebih percaya diri mengejar impiannya, antara lain :
Baca juga : 4 Kebiasaan yang Membuat Anak Memiliki Wawasan Luas
Mengucapkan kalimat afirmasi positif setiap pagi
Kalimat afirmasi adalah sebuah pernyataan yang terus diucapkan pada diri sendiri dengan tujuan untuk menambah keyakinan positif sehingga bisa menambah semangat. Kalimat afirmasi ini bisa membantu anak untuk melawan semua pikiran negatif dan stres yang dirasakan.
Anak mungkin akan merasa canggung untuk melakukan kebiasaan ini setiap pagi, untuk itu sebagai permulaan Mama perlu mencontohkannya sebelum ia berangkat sekolah.
Misalnya, “Jangan berhenti berjuang ya!” atau “Kamu pasti bisa!”. Kalimat ini akan menjadi mantra positif untuk membangun mood dan semangat anak setiap hari. Pada akhirnya anak akan merasa lebih percaya diri dan jauh lebih produktif.
Berdamai dengan keadaan dan fokus pada hal-hal yang bisa anak kendalikan
Sudah sewajarnya bahwa tidak semua keinginan pasti bisa terwujud. Ada kalanya anak mengalami kegagalan atau kekalahan dalam hidupnya. Semua itu merupakan hal yang berada di luar kendali seseorang.
Sebagai orang dewasa, Mama perlu meyakinkan sang anak bahwa ia tidak perlu membuang-buang waktu untuk terus berlarut-larut dalam hal di luar kendalinya. Berikan masukan bahwa ia harus belajar menerima hasil dengan hati yang lapang dan mencoba berdamai dengan diri sendiri.
Pastikan anak berada di lingkungan positif
Orang yang berada di sekeliling anak tentunya akan membawa pengaruh yang signifikan dalam kehidupannya. Itulah mengapa, Mama harus bisa memastikan sang anak berada di lingkungan yang positif.
Mama mungkin tidak bisa mengontrol anak untuk berteman dengan siapapun, namun pastikan lingkungan terdekatnya seperti keluarga dan teman bermainnya memberikan dampak positif bagi kehidupan sang anak. Pastikan ia dikelilingi oleh orang-orang yang bisa menginspirasinya tentang kebaikan.
Ajarkan anak untuk move on dari kesalahan atau kegagalan di masa lalu
Kegagalan atau kesalahan di masa lalu biasanya akan terus membayangi pikiran sang anak sehingga menyebabkan ia sulit melangkah dan selalu di penuhi rasa takut.
Sebagai orang tuanya, Mama harus mendampingi dia untuk bisa melangkah lagi. Akui bahwa ini memang berat, namun ingatkan juga bahwa setiap orang pasti pernah mengalami hal seperti ini.
Jangan biarkan dia terus menyalahkan diri sendiri. Latih otak anak agar ia bisa move on dari kejadian kurang menyenangkan di masa lalu.
Menanamkan kebiasaan bersyukur pada anak
Cara terakhir untuk latih otak anak agar terbiasa optimis adalah dengan membiasakan anak untuk banyak bersyukur. Meski banyak hal yang menyebabkan dia down, ia juga harus menyadari bahwa banyak hal yang patut di syukuri.
Bersyukur akan membuat suasana hati menjadi lebih bahagia. Dengan begitu secara tidak langsung, ia akan lebih optimis mewujudkan impiannya.