Jenis majas bahasa Indonesia terbilang cukup banyak. Tiap majas memiliki ciri dan kegunaannya masing-masing. Mempelajari majas sangat penting, khususnya untuk kamu yang hobi menulis. Penggunaan majas dapat membuat tulisan-tulisanmu menjadi lebih indah dan bermakna.
Menulis menggunakan majas juga dapat memberikan efek tulisan lebih hidup saat dibaca. Dengan begitu maka kesan dan pesan akan lebih mudah tersampaikan pada pembaca. Dalam bahasa Indonesia, biasanya majas ditemukan pada puisi, prosa, pidato, atau bisa juga dalam percakapan sehari-hari. Untuk memahami lebih lanjut, yuk kita pelajari macam-macam majas bahasa Indonesia berikut.
10 Jenis Majas Bahasa Indonesia dan Pengertiannya
Berikut jenis majas bahasa Indonesia lengkap dengan pengertian dan cara penggunaannya.
Majas simile
Jenis majas bahasa Indonesia yang pertama yaitu majas simile. Majas ini juga dikenal sebagai majas tumpang tindih karena digunakan untuk membandingkan dua hal berbeda.
Biasanya majas simile menggunakan kata-kata “seperti” atau “bagai” untuk mengungkapkan semua perbandingan. Contohnya: “Pipinya terlihat begitu merah bagai kepiting rebus”. Penggunaan majas tumpang tindih ini dapat mempermudah pembaca untuk membayangkan sesuatu secara lebih jelas.
Majas metafora
Majas metafora mungkin menjadi salah satu majas yang paling sering terdengar. Pada dasarnya majas metafora sama saja digunakan untuk membandingkan sesuatu, hanya saja gambarannya lebih kuat. Majas ini memberikan makna baru pada kata-kata yang dituliskan. Contoh kalimat majas metafora: “Hatinya begitu bergembira seperti bunga yang bermekaran di musim semi”.
Majas personifikasi
Majas personifikasi merupakan majas yang digunakan untuk menggambarkan makhluk non-manusia dengan sifat manusia. Ini digunakan untuk menciptakan imajinasi yang berarti bagi pembaca. Contoh kalimat yang mengandung majas personifikasi: “Angin sore itu membelai halus pipi cabi gadis yang duduk di kursi taman”.
Majas hiperbola
Jenis majas bahasa Indonesia yang selanjutnya yaitu majas hipebola. Yakni majas yang digunakan untuk memberikan penekanan berlebihan pada suatu ide atau deskripsi. Biasanya majas hiperbola digunakan untuk menciptakan kesan yang dramatis. Contoh kalimat yang mengandung majas hiperbola: “Tangisnya begitu pecah tat kala melihat kucing kesayangannya mati tak berdaya”.
Majas eufemisme
Majas eufemisme digunakan untuk memperhalus kalimat yang sensitif. Hal ini berfungsi untuk meminimalisasi ketidaknyaman dalam berbicara atau menulis. Contoh kalimat yang mengandung majas eufemisme: “Kini dia telah tenang di sisi-Nya”.
Majas ironi
Majas ironi digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang ingin dikatakan sebenarnya. Ironi biasanya dipakai untuk menyampaikan sindiran dengan menyatakan kebalikan dari apa yang terjadi. Contoh kalimat yang menggunakan majas ironi: “Suaramu begitu merdu, sampai aku ingin terus menutup telingaku”.
Majas metonimi
Jenis majas bahasa Indonesia yang berikutnya yaitu metonimi, yaitu majas yang digunakan untuk menggambarkan fisik dengan objek yang dimaksud. Penggunaan majas metonimi memilih kata-kata yang umum dan lebih spesifik. Contoh kalimatnya: “Para karyawan baru terlihat semangat di hari pertama mereka bekerja”.
Majas sinestesia
Majas ini menggabungkan dua atau lebih indera manusia. Misalnya untuk merasakan warna atau melihat suara. Penggunaan majas sinestesia digunakan untuk menciptakan gambaran yang lebih nyata. Contoh kalimat yang mengandung majas sinestesia: “Warna bajunya sangat menyejukkan mata.”
Majas elipsis
Majas elipsis menghilangkan unsur-unsur yang seharusnya ada dalam suatu kalimat atau ungkapan. Hal ini digunakan untuk memberikan kesan dramatis dengan menghilangkan kata-kata yang tidak perlu. Contoh kalimat yang mengandung majas elipsis: “Saat mengejarnya, dia berlari cepat; saya pelan.”
Majas asosiasi
Jenis majas bahasa Indonesia yang terakhir yaitu majas asosiasi. Merupakan majas yang digunakan sebagai penghubung ide atau konsep yang berbeda berdasarkan kesamaan pemikiran atau perasaan. Biasanya majas asosiasi digunakan untuk memberikan kesan yang lebih emosional. Contoh kalimat yang mengandung majas asosiasi: “wajahnya bagai pinang dibelah dua”.
Demikianlah 10 jenis majas bahasa Indonesia dan beberapa contohnya. Semoga artikel ini dapat membantu pemahaman majas bahasa Indonesiamu, ya. (Ume/Djavatoday)