English Premier League (EPL) alias Liga Premier Inggris bisa dibilang masih menjadi kompetisi liga sepakbola terbaik sejagat. Sejak pertama kali digulirkan pada musim 1992/1993, EPL kini menjelma menjadi liga bola paling eksklusif dan paling mendulang untung di dunia.
Hal itu diamini pula oleh Presiden La Liga, Javier Tebas. Pimpinan tertinggi pengelola Liga Sepakbola Divisi Utama Spanyol itu mengaku La Liga masih kalah jika dibandingkan dengan Liga Premier Inggris. Meski selama tujuh tahun kepemimpinannya, La Liga berkembang amat pesat dibanding sebelumnya.
Baca Juga: Berita Seputar Kabupaten Ciamis
Tebas berani mengatakan kalau EPL masih jadi liga sepakbola nomor satu di dunia. Ia terutama menyoroti kekuatan ekonomi Premier League masih merajai industri sepakbola global.
“Cita-cita kami tentu saja ingin mengalahkan Liga Premier (Inggris). La Liga punya banyak kantor cabang yang tersebar di seluruh dunia. Penting sekali untuk menyambangi negara-negara dengan populasi besar dan kaya, untuk mempromosikan, mengembangkan pasar, dan mencari sponsor lokal yang bisa membuat La Liga semakin kuat secara ekonomi,” ungkap Tebas seperti dilansir espn(dot)com (12/10/20).
Faktanya, La Liga memang telah melebarkan sayap ke negara-negara yang belum ‘tersentuh’ Liga Spanyol, misalnya Mongolia dan Greenland. Tebas berharap, La Liga bisa dinikmati penikmat bola di seluruh penjuru bumi seperti halnya Liga Premier Inggris.
La Liga juga baru-baru ini telah menjalin kerjasama dengan Relevent Sports untuk jangka waktu 15 tahun ke depan. Tujuannya untuk meluaskan brand image dan jaringan pemasaran Liga Spanyol ke Amerika Utara. Sebagai salah satu upaya untuk ‘memepet’ kepopuleran EPL di benua Amerika.
Strategi tersebut dilakukan karena hak siar TV domestik La Liga Spanyol jelas kalah dari pasar domestik EPL. Javier Tebas mengakui betul hal itu.
“Kami (Spanyol) punya populasi 40 juta jiwa, sedangkan Britania (Inggris) Raya 70 juta. Maka kami butuh pasar di luar negeri, seperti ke Asia misalnya,” ujar pria yang sudah jadi Presiden La Liga sejak 2013 ini.* (yoed/Djavatoday)