Tantrum adalah salah satu bentuk ekspresi emosi yang sering dialami anak-anak, terutama pada usia balita. Orang tua perlu memahami cara mengatasi anak tantrum agar dapat merespons dengan tepat tanpa memperburuk situasi. Tantrum biasanya terjadi karena anak merasa frustasi, lelah, lapar, atau kesulitan mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata.
Memahami Penyebab Tantrum
Sebelum mencari cara mengatasi anak tantrum, penting untuk memahami penyebabnya. Anak-anak bisa mengalami tantrum karena:
- Kesulitan Berkomunikasi – Anak yang belum bisa berbicara dengan lancar sering frustrasi ketika keinginannya tidak terpenuhi.
- Kelelahan atau Lapar – Kondisi fisik yang tidak nyaman dapat memicu ledakan emosi.
- Mencari Perhatian – Beberapa anak tantrum untuk mendapatkan perhatian dari orang tua.
- Merasa Frustrasi atau Kewalahan – Anak-anak mudah frustrasi jika tidak bisa melakukan sesuatu yang diinginkan.
Cara Mengatasi Anak Tantrum dengan Tenang
Berikut beberapa cara mengatasi anak tantrum agar orang tua dapat menghadapi situasi dengan tenang dan efektif:
Tetap Tenang dan Jangan Ikut Emosi
Ketika anak mulai tantrum, hal terpenting adalah menjaga ketenangan. Jika orang tua ikut marah, situasi bisa semakin sulit dikendalikan. Tarik napas dalam-dalam dan usahakan tetap sabar.
Beri Anak Ruang untuk Menenangkan Diri
Jika tantrum terjadi di rumah, biarkan anak menenangkan diri sejenak tanpa gangguan. Pastikan lingkungan aman dan tidak membahayakan.
Alihkan Perhatian dengan Cara yang Positif
Coba alihkan perhatian anak dengan hal-hal menarik, seperti mainan favorit atau aktivitas yang disukainya. Teknik ini bisa membantu anak melupakan penyebab tantrumnya.
Gunakan Kata-Kata yang Menenangkan
Alih-alih memarahi, gunakan kalimat yang menenangkan seperti, “Ibu tahu kamu sedang kesal, ayo kita duduk dulu dan bicara pelan-pelan.” Dengan begitu, anak akan belajar mengenali emosinya dengan lebih baik.
Hindari Memberikan Apa yang Anak Inginkan Secara Instan
Jika anak tantrum karena ingin sesuatu, jangan langsung menuruti keinginannya. Ini bisa membuatnya berpikir bahwa tantrum adalah cara efektif untuk mendapatkan sesuatu. Sebaiknya, ajarkan anak untuk meminta dengan cara yang baik.
Ajarkan Anak Cara Mengungkapkan Perasaan dengan Kata-Kata
Seiring bertambahnya usia, ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, misalnya dengan mengatakan “Aku sedih” atau “Aku marah karena…”. Ini akan membantu mereka mengelola emosi dengan lebih baik.
Menghadapi tantrum memang tidak mudah, tetapi dengan memahami cara mengatasi anak tantrum, orang tua bisa menangani situasi dengan lebih efektif. Ketenangan, kesabaran, dan komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam membantu anak mengelola emosinya. Dengan pendekatan yang tepat, anak akan belajar mengendalikan emosinya secara lebih positif dan tantrum pun bisa berkurang seiring waktu. (Ayu/CN/Djavatoday)