Merasa perlu untuk menyimpan barang
Selain suka membeli banyak barang yang belum tentu bermanfaat untuknya, orang yang punya hoarding disorder juga gemar mengoleksi barang. Mengoleksi barang di sini kita artikan sebagai cara mereka dalam menyimpan berbagai macam barang namun tetap tidak melihat segi manfaatnya. Biasanya mereka akan berlindung di balik kalimat “mungkin suatu saat nanti akan terpakai”.
Sebenarnya gak ada salahnya jika kamu suka mengoleksi bermacam-macam barang. Tapi bukan berarti semua barang yang ada di sekitarmu harus tetap kamu simpan. Gejala hoarding disorder yang satu ini berdampak adanya kehilangan nilai dari suatu barang.
Sulit memilah & membuang barang
Gelaja hoarding disorder yang selanjutnya yaitu sulit dalam memilah & membuang barang. Seperti yang sudah kita singgung tadi bahwasanya orang yang mengidap hoarding disorder akan merasa bahwa suatu saat barangnya akan berguna. Inilah yang membuat mereka merasa sulit atau bahkan enggan membuangnya.
Dengan perlakuan yang seperti ini maka akan memicu adanya penimbunan barang di sekitarmu. Kamu gak boleh mementingkan ego kamu sendiri dan terus membiarkan gejala hoarding disorder ini semakin parah. Mulailah untuk berpikir jernih sebenarnya barang-barang ini masih punya manfaat gak sih buat kehidupan kamu?
Merasa tertekan jika orang lain menyentuh benda miliknya
Orang dengan hoarding disorder mungkin bisa kita kelompokan kepada orang yang saying barang. Mereka akan merasa bahwa barangnya adalah sebuah hal yang perlu dia jag dengan baik. Maka dari itu mereka juga terkadang merasa cemas atau tertekan ketika ada orang lain yang menyentung benda miliknya.
Gejala hoarding disorder yang satu ini tentunya dapat menimbulkan sifat pelit pada dirinya. Dengan begitu pasti sedikit banyaknya akan ikut berdampak pada kondisi pertemanannya.
Nah itu dia beberapa gejala hoarding disorder yang dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan seseorang. Jika kamu merasa sering mengalami gejala di atas cobalah untuk pelan-pelan merubahnya. Tapi jika kondisi ini semakin parah, kamu bisa mengkonsultasikannya kepada ahlinya ya. (Khumairoh/Djavatoday)