Risiko kurang tidur ternyata banyak menyebabkan hal negatif dan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Kebutuhan untuk tidur sejatinya sama pentingnya dengan kebutuhan makan dan bernapas. Apabila kita meninggalkan kebutuhan primer tersebut, kesehatan vital kita juga akan terganggu. Itu karena tubuh pun perlu diistirahatkan setelah bekerja atau beraktivitas sepanjang hari.
Setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda. Namun, seperti yang kita tahu bahwa umumnya kebutuhan untuk tidur adalah selama 7 sampai 9 jam. Sering disebut dengan tidur yang berkualitas karena mampu mengoptimalkan fungsi tubuh. Adapun untuk anak-anak hingga remaja dianjurkan tidur berkualitas selama 7 sampai 10 jam
Pentingnya memenuhi kebutuhan tidur yang berkualitas ini agaknya begitu dikesampingkan, apalagi para remaja. Mereka sering kali sengaja begadang dan hanya tidur 3 atau 4 jam saja karena asyik bermain gadget. Risiko kurang tidur yang berbahaya bagi kesehatan pun seringkali dialami para remaja ini.
Risiko Kurang Tidur yang Wajib Diketahui
Sobat Djava pasti penasaran, sebenarnya apa saja risiko yang bisa kita alami jika kurang tidur? Berikut penjelasannya.
Meningkatkan Tekanan Darah
Risiko kurang tidur yang pertama adalah meningkatkan tekanan darah atau hipertensi. Mengapa bisa demikian? Ketika tidur, pengaturan positif pada hormon stres akan aktif. Pengaturan ini lah yang akan menjaga sistem saraf dan otak agar bekerja dengan baik dan optimal.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 10-20 persen tekanan darah akan lebih rendah pada saat seseorang tertidur pulas. Dibandingkan tekanan darah saat orang tersebut bangun. Jadi, jika Anda mengalami kurang tidur, pengaturan hormon stres tersebut akan terganggu. Hal tersebut berakibat pada meningkatnya tekanan darah.
Risiko kurang tidur ini berbahaya karena hipertensi bisa memicu berbagai penyakit lainnya. Seperti kolesterol, stroke, bahkan obesitas.
Hormon Terganggu
Ketika seseorang mengalami kurang tidur, produksi hormon pertumbuhan dan sistem tubuh akan terganggu. Apabila produksi hormon terganggu, pemulihan sel di tubuh dan massa otot akan terganggu. Jika hal ini terjadi pada remaja, biasanya mengakibatkan mereka sulit tumbuh tinggi.
Pencernaan Melemah
Risiko kurang tidur yang selanjutnya yakni melemahnya pencernaan. Orang yang sering kurang tidur atau begadang atau juga lembur biasanya memiliki jadwal makan yang tidak teratur. Makam seingatnya, bahkan makan saat tengah malam dengan makanan fast food yang kurang sehat.
Hal tersebut dapat memicu gangguan pencernaan. Anda bisa saja mengalami diare, mual, sakit perut, dan heartburn.
Fungsi Otak Menurun
Sebuah penelitian dari Livescience mengemukakan bahwa sel-sel otak akan sulit berkomunikasi secara optimal saat kurang tidur. Sel-sel otak akan berjalan dengan lamban dan Anda akan sulit untuk berkonsentrasi saat beraktivitas di siang hari. Anda akan menjadi pelupa dan mudah terganggu karena sel otak Anda lelah.
Seorang profesor bedah saraf dari University of California, Dr. Itzhak Fried pun mengungkapkan hal senada. Dalam penelitiannya, ia mengatakan bahwa tubuh yang ‘lapar’ akan tidur menyebabkan neuron tidak berfungsi dengan optimal. Risiko ini benar-benar berbahaya karena bisa menghambat proses berpikir dan konsentrasi pelajar maupun pekerja.
Imun Tubuh Menurun
Adanya pandemi Covid-19 menjadikan imun tubuh sebagai senjata untuk menghadang virus mematikan tersebut. Tapi tahukah Anda bahwa kurang tidur bisa menyebabkan imun menurun? Hal ini berdasarkan penelitian Mayo Clinic.
Ketika tidur, tubuh akan menghasilkan protein sitokin. Protein ini berfungsi mengatasi stres, peradangan, dan infeksi. Jika seseorang mengalami kurang tidur, produksi protein sitokinnya akan terganggu. Antibodi dan sel yang menjadi tameng dari infeksi pun akan menurun. Kondisi kurang tidur di saat pandemi harus segera diatasi dengan jam tidur ideal agar imun tubuh tetap terjaga.
Nah itulah beberapa risiko kurang tidur yang berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Kebiasaan begadang ini memang banyak menimbulkan dampak negatif untuk tubuh. Oleh karena itu, biasakanlah untuk tidur dengan jam ideal sekitar 7 sampai 9 jam per hari. Dukung juga dengan pola makan sehat, olahraga, dan pola hidup sehat lainnya.
(Rismawati/Djavatoday)