Jumat, November 22, 2024

Perbedaan Vaksin Sinovac dan Pfizer, Simak Penjelasannya

Perbedaan vaksin Sinovac dan Pfizer banyak orang yang tidak mengetahuinya karena minimnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat. Padahal kedua vaksin ini merupakan salah satu solusi untuk menghilangkan wabah yang menimpa dunia yaitu Covid-19.

Sinovac dan Pfizer sama-sama vaksin untuk menghilangkan pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia. Namun ada beberapa perbedaan yang dimiliki oleh kedua vaksin ini.

Berikut Adalah Perbedaan Vaksin Sinovac Dan Pfizer

Lokasi Pembuatan

Sinovac dibuat dan dikembangkan di negeri Tiongkok yang mulai dikembangkan pada akhir bulan Januari 2020. Sinovac merupakan sebuah perusahaan yang membuat vaksin untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Tiongkok telah membangun 5 lokasi untuk mengembangkan vaksin ini untuk membuat 100 juta vaksin. Tiongkok benar-benar serius dalam menangani pandemi Covid-19.

Vaksin Pfizer dibuat dan dikembangkan di Amerika Serikat tepatnya di kota New York. Pengenmbangannya juga dilakukan disana sejak bulan Januari 2020.

Distribusi Penyaluran

Sinovac mendistribusikan vaksin anti Covid-19 ini untuk beberapa negara Asia dan juga Amerika Latin. Tercatat Brasil, Chilli, Turki dan Indonesia telah memesan vaksin ini untuk warganya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid19 Ciamis Akan Dilaksanakan Pada 15 Januari 2021

Untuk pendistribusian Pfizer untuk negara-negara Eropa dan juga yang berada di benua Amerika. Tercatat Inggris telah menerima vaksin ini pada akhir tahun 2020 yang lalu dan langsung didistribusikan ke rumah sakit.

Bahan Yang Digunakan

Sinovac menggunakan partikel virus yang dimatikan, agar memicu timbulnya sistem kekebalan tubuh seseorang.

Pfizer menggunakan mRNA atau messenger RNA yang merupakan materi genetic yang dapat dibaca oleh tubuh untuk memproduksi protein.

Suhu Penyimpanan

Sinovac lebih unggul dalam penyimpanannya karena bisa disimpan di dalam pendingin dengan suhu 2 hingga 8 derajat celcius. Vaksin dari Tiongkok ini juga bisa bertahan hingga 3 tahun.

Pfizer memiliki bahan yang cukup rapuh sehingga harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celcius. Jika penyimpanannya kurang dari minus 70 derajat maka vaksin ini akan hancur.

Cara Kerja

Sinovac memiliki kinerja memicu respons munculnya antibodi untuk kekebalan tubuh dalam menghadapi virus corona.

Pfizer memiliki kinerja yang berbeda yaitu mengambil protein oleh sel kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dari Covid-19.

Harga

Menurut Biofarma harga vaksin Sinovac dari Tiongkok lebih murah dibandingkan dengan Pfizer dari Amerika Serikat.

Sinovac memiliki harga 200 ribu rupiah setiap dosisnya, lebih murah dibandingkan di Tiongkok sendiri yang mencapai 400 ribuan. Pfizer memiliki harga yang lebih mahal yaitu 283 ribu rupiah per dosisnya.

Di Indonesia sendiri semua vaksin ini diberikan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Anda bisa melakukan cek di situs peduli lindungi.id. Disana bisa melihat apakah ada nama Anda atau tidak yang diberikan vaksin Covid-19 secara gratis.

Itulah perbedaan vaksin Sinovac dan Pfizer yang harus Anda ketahui guna melawan pandemi Covid-19. Untuk pendistribusian di indonesia sendiri akan melalui perizinan dari BPOM dan juga Halal dari MUI. (Dewi/Djavatoday)

Bahaya Paparan Zat Kimia, Berikut Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Snack Kemasan

Mengonsumsi snack kemasan menjadi pilihan praktis untuk camilan kapan pun dan di mana pun. Snack kemasan hadir dengan berbagai rasa yang menggugah selera, mulai...

Bunda, Yuk Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahan Gondongan Pada Anak

Gondongan atau gondongan adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar penghasil air liur yang terletak di dekat telinga. Penyakit...

Manfaat Ubi Ungu untuk Kesehatan, Sobat Djava Wajib Tahu!

Manfaat ubi ungu ternyata sangat beragam, lho, Sobat Djava, baik untuk organ dalam tubuh hingga kecantikan. Tanaman berakar ini tak hanya memiliki rasa yang...

Tips Kesehatan Menghadapi Musim Hujan

Musim hujan sering kali membawa sejumlah tantangan kesehatan yang perlu diantisipasi. Curah hujan yang tinggi dapat memicu berbagai penyakit, mulai dari flu hingga demam...

Terbaru