Media promosi kesehatan diperlukan untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan sosialisasi. Dengan menggunakan media maka kamu bisa menjangkau audiens lebih banyak. Audiens juga akan lebih memahami materi sosialisasi yang kamu sampaikan.
Meski begitu, kamu perlu memilih media yang cocok dengan audiens yang kamu targetkan. Pasalnya, tiap sasaran audiens memiliki karakter dan cirinya masing-masing. Kamu harus bisa mencocokkan media apa yang sekiranya sesuai dengan audiensmu.
Untuk memahami karakteristik audiens maka kamu bisa melihat dari latar belakang audiens, seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, jenis kelamin, jenis pekerjaan, atau yang lainnya. Setelah bisa memahami karakter audiens, maka kamu bisa memilih media apa yang cocok untuk digunakan.
Media Promosi Kesehatan
Berikut beberapa pilihan media promosi kesehatan yang bisa kamu pilih.
Poster
Media promosi kesehatan yang pertama yaitu poster. Hal ini mungkin banyak digunakan karena lebih praktis dan cukup bisa mengajak semua kalangan. Media poster kesehatan juga terlihat lebih menarik. Kamu bisa menambahkan beberapa gambar agar poster tidak terkesan monoton.
Poster cocok digunakan untuk mensosialisasikan materi dalam bentuk rangkuman. Atau kamu juga bisa membuat booklet agar informasi yang disampaikan lebih menyeluruh. Jika ingin menggunakan media ini maka pastikan audiensmu bisa membaca.
Video
Biasanya orang akan lebih tertarik belajar dengan cara visualisasi atau penggabungan antara gambar dan audio. Termasuk juga untuk sosialisasi. Metode video biasanya bisa membuat audiens lebih tertarik sehingga bisa menontonnya sampai akhir.
Jika ingin menggunakan metode ini maka kamu bisa membuat video berisikan materi sosialisasi. Meski terlihat menarik, usahakan membuat video dengan ringkas dan jelas. Buatlah video dengan durasi tidak lebih dari 15 menit agar audiens tidak bosan.
Foccuss Group Discusion
Media promosi kesehatan yang berikutnya yaitu foccuss group discussion atau FGD. FGD dikenal juga dengan ceramah, karena pemateri akan menyampaikan informasi di hadapan audiens. Media ini cocok digunakan untuk kamu yang ingin lebih berinteraksi dengan audiens.
Seperti namanya, di sini kamu bisa berdiskusi bersama audiens. Saling melempar pertanyaan dan mendiskusikan hal-hal menarik seputar kesehatan. FGD cocok dilakukan untuk sosialisasi kepada audiens yang hiperaktif.
Ular Tangga
Tak dapat dipungkiri bahwa acara sosialiasi terkadang menjadi hal yang memuakkan, apalagi untuk mereka yang belum secure sama kesehatan. Nah, untuk mengatasinya maka kamu perlu metode yang lebih menarik. Salah satunya yaitu dengan menggunakan sebuah permainan.
Permainan ular tangga bisa banget loh kamu modifikasi untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang. Buatlah sebuah papan mirip ular tangga yang berukuran besar. Setiap kotaknya, tuliskan sebuah pertanyaan seputar materi yang ingin kamu sampaikan. Setiap orang akan bergantian melempar dadu dan menjawab pertanyaan di kotak yang ia singgahi.
Meski berupa permainan, metode ini gak hanya cocok untuk usia anak-anak loh. Semua usia bisa masuk kesini, termasuk remaja dan ibu-ibu. Sosialisasi kesehatanmu pasti akan lebih seru dan menghibur.
Pre-Test Post-Test
Media promosi kesehatan yang berikutnya yaitu pre-test post-test. Biasanya metode ini adalah bagian pelengkap dari FGD. Pre-test post-test dilakukan untuk mengukur pengetahuan audiens sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi.
Jika nilai post test lebih besar maka sosialisasimu dapat dikatakan berhasil sebab mereka menyerap materi-materi yang telah disampaikan. Begitu pun sebaliknya, jika nilai post test sama atau lebih kecil maka sosialisasimu belum tersampaikan secara sempurna.
Demikian media promosi kesehatan yang bisa kamu pilih untuk memudahkanmu dalam melakukan sosialiasi. Agar sosialisasimu lebih menarik maka kamu juga bisa menyiapkan beberapa reward atau doorprize. (Ume/Djavatoday)
