Berita Indramayu (Djavatoday),- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat bersama Gerakan Pemuda Anshor Kabupaten Indramayu bekerjasama dibidang pendataan keluarga. Selain itu, kerjasama dijalin untuk edukasi dan sosialisasi resiko pernikahan dini.
Kerjasama tertuang dalam Kegiatan Publikasi PK 2021 dengan tema Melalui Momentum Deklarasi PIKR Generasi Muda NU (GMNU) Tahun 2020. Diharidi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Drs. Hasto Wardoyo melalui zoom.
Baca juga: Johan J Anwari Mengenang Dunia Pendidikan di Momentum Hari Guru
GP Ansor dan BKKBN Pusat mengintruksikan agar Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-Remaja) GMNU Kabupaten Indramayu menjadi pelopor remaja anti pernikahan dini.
Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan minimnya pengetahuan remaja terkait pernikahan. Banyak pernikahan usia muda yang tidak berjalan baik. Kegiatan tersebut diselenggarakan di gedung dakwah PCNU Kabupaten Indramayu, Rabu (02/12/2020).
Kepala BKKBN Pusat Berikan Edukasi Bahaya Pernikahan Dini
Pada kesempatan tersebut Hasto Wardoyo secara Virtual memberikann materi langsung dari Kantor BKKBN Pusat, Jakarta.
Hasto menyampaikan, pengetahuan dan resiko pergaulan generasi muda yang tidak memiliki arah, dikhawatirkan akan menghambat kemajuan Bangsa. Sampai saat ini, kebanyakan remaja masih kurang memahami tentang edukasi pernikahan dini.
“Pernikahan itu penting, tetapi menikah diusia remaja bukan pilihan yang menjadikan solusi. Mengingat, masa depan Negara bertumpu pada generasi muda,” katanya.
Tugas remaja lanjut Hasto, saat ini salahsatunya harus faham mengenai pentingnya menjalankan kehidupan sesuai aturan dan norma yang ada.
Hasto menegaskan, jangan sampai terjadi pernikahan dini khususnya di Kabupaten Indramayu. Sebab ketidak siapan untuk menikah dikhawatirkan berakhir dengan penyesalan hingga perceraian. Ditambah dampak kegelisahan hidup kemudaian stres berkepanjangan akibat ketidak harmonisan dalam membangun rumah tangga.
“Ini waktunya kita maksimal untuk peduli. Kami ingin GMNU Kab. Indramayu menjadi pionir aksi pergerakan menolak pernikahan dini,” ujarnya.
Selain memberi arahan dan sosialisasi terkait resiko pernikahan dini, kegiatan tersebut membahas bahaya pandemi Covid19.
Hasto menuturkan, setidaknya setelah sosialisasi ini, Generasi Muda NU dan peserta dapat memahami permasalahan pandemi dan resiko pernikahan dini.
Pentingnya Edukasi Kesehatan Dimasa Muda
Sekretaris GP Ansor Kabupaten Indamayu, sekaligus Ketua panitia pelaksana kegiatan Ahmad Dasuki mengatakan kegiatan ditujukan untuk mengedukasi. Supaya GMNU Kabupaten Indramayu memahami pentingnya kesehatan dimasa muda.
“Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dari PC. GP Ansor Kabupaten Indramayu bersama BKKBN. Kami bersyukur, kegiatan ini turut dihadiri oleh PMII, Fatayat NU, IPNU dan IPPNU sebagai keluarga besar GMNU Indramayu,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Ahmad ingin agar GMNU Indramayu sadar dan faham pentingnya perencanaan keluarga berencana. Untuk menghindari dampak resiko yang tidak diinginkan dari pernikahan dini.
“Selain itu, dengan sosialisasi ini kami harap masyarakat, khususnya masyarakat adat Ciptamulya paham bahaya dan cara menanggulangi penyebaran Covid19,” jelasnya.
Masyarakat Indramayu Responsif
Animo pesert kegiatan sangat bagus, masyarakat menanti tindaklanjut dan langkah nyata program BKKBN kedepan. Kemudian diharapkan edukasi dapat tersampaikan sampai akar rumput di masyarakat. Utamanya GMNU Kabupaten Indramayu yang selalu siap bersinergi. Ketika dibutuhkan tenaga dan fikirannya untuk menyukseskan permasalahan keluarga.
Selain dihadiri oleh Kepala BKKBN Pusat, kegiatan tersbut dihadiri oleh ratusan peserta. Dari keluarga besar GMNU, dihadiri juga oleh pejabat dari lingkungan BKKBN Pusat, Provinsi serta para muspida Kabupaten Indramayu. (MM/Djavatoday)