Saat ini pandemi belum berakhir. Kasus terbaru Covid-19 secara global masih terus berlanjut. Pada tanggal 26 November 2021, varian terbaru dari virus Covid-19 Omicron telah ditetapkan sebagai Variant of Concern. Hal ini tentunya menjadi kewaspadaan tersendiri bagi seluruh masyarakat dunia, apalagi Omicron di klaim kebal terhadap vaksin.
Data terbaru yang bersumber dari WHO pada 1 Desember 2021 menyatakan bahwa varian Covid-19 Omicron sudah terdeteksi di 23 Negara. Berita ini lantas menjadi perhatian dunia, karena penyebaran virus ini bisa dengan cepat terjadi. Berikut informasi selengkapnya.
WHO konfirmasi varian Covid-19 Omicron di 23 Negara
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada tanggal 1 Desember 2021, mengkonformasi bahwa varian Covid-19 Omicron sudah terdeteksi di 23 Negara.
Hal ini di sampaikan langsung oleh Direktur Jendral WHO, Tedros Adhanom G saat memberikan data terbaru pada konferensi pers di Jenewa. Tedros juga memperkirakan bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah.
Sejumlah negara yang sudah terdeteksi varian Covid-19 Omicron antara lain : Afrika Selatan, Australia, Austria, Belanda, Belgia, Bostwana, Brazil, Denmark, Hongkong, Inggris Raya, Israel, Italia, Jerman, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Nigeria, Norwegia, Portugal, Perancis, Republik Ceko, Spanyol dan Swedia.
Varian Omicron pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan
Varian Omicron pertama kali dilaporkan kepada WHO pada tanggal 24 November 2021. Pada saat itu, pihak otoritas Afrika Selatan mengumumkan adanya penemuan varian baru Covid-19 Omicron. Hal ini dibuktikan dengan sampel yang dikumpulkan pada tanggal 9 November 2021.
Jumlah kasus varian Omicron ini semakin meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan. Bahkan hingga hari Minggu (28/11/2021), sudah tercatat 2.465 kasus varian Omicron di Afrika Selatan.
WHO menyebutkan bahwa varian ini memiliki kemampuan mutasi yang cepat. Mutasi ini berpotensi untuk menurunkan kemampuan antobodi pada tubuh seseorang.
Penelitian tentang Omicron saat ini masih berlanjut
Pihak WHO sampai saat ini masih terus meneliti terkait perkembangan dan penyebaran varian Omicron. Bahkan WHO juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah peneliti besar di dunia.
Pada saat ini mereka masih mempelajari tentang penularan, tingkat keparahan, efektivitas tes, terapi dan juga vaksin untuk mengatasi varian Omicron.
Kementrian Kesehatan RI meminta masyarakat untuk tetap waspada
Menanggapi penyampaian dari WHO, Siti Nadia T selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementrian Kesehatan RI meminta agar masyarakat tetap waspada.
Pemerintah juga menghimbau agar masyarakat bisa bekerja sama untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi belum berakhir. (Willy/Djavatoday)