Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Sejumlah lahan pertanian di Desa Karangpawitan, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, mengalami kekurangan air dampak kemarau. Hal ini membuat tanaman padi terancam. Para petani pun memanfaatkan sumber air kali yang tersisa untuk mengoptimalkan pengairan lahan menggunakan pompa air untuk menyelamatkan tanaman padi. Seperti yang dilakukan para petani di Blok Sawah Kiaralawang Desa Karangpawitan, Selasa ( 17/9/2024).
Pengairan lahan dengan pompanisasi terhadap lahan seluas 10 hektar milik warga blok sawah Lega Dusun Kiaralawang, Desa Karangpawitan tersebut. Supaya tanaman padi yang berusia tanam selama 70 hari terselamatkan.
Danramil 1307 Kawali bersama Babinsa desa setempat pun melakukan pendampingan untuk membantu proses penyedotan air kali di sekitar areal lahan pesawahan tersebut.
Danramil 1307 Kawali, Mayor Arm Endang Lili menyatakan, keberadaan lahan persawahan di wilayah Desa Karangpawitan mestinya tidak sampai kekurangan air. Tapi kenyataannya, ada beberapa lahan yang kekurangan air, akibat musim kemarau. Hal ini menjadi kendala untuk pertumbuhan tanaman padi.
“Alhamdulilah, melalui pompa air bantuan dari Kementrian Pertanian tentunya sangat membantu petani untuk menyelamatkan tanaman padi. Sehingga harapannya bisa panen sesuai dengan harapan,” tuturnya.
Kordinator PPL BPP Kawali, Andri membenarkan adanya kendala pertanian terhadap saluran air tersebut. Hal ini akibat perubahan iklim dampak el nino, yang berpengaruh pada ketersediaan air. perubahan cuaca yang sangat berpengaruh pada penurunan produksi pertanian.
“Kita bersama Koramil 1307 Kawali dan para kelompok tani Kodim 0613 dan Dinas Pertanaman Kabupaten Ciamis, bersinergi. Untuk membantu upaya penyelamatan tanaman padi di sejumlah areal tanam padi milik warga tersebut. Mengandalkan pompanisasi dengan menaikan air sungai atau sumber sumur dan pipanisasi dengan mengalirkan sumber-sumber di ketinggian,” pungkasnya. (Andra/CN/Djavatoday)