Berita Ciamis (Djavatoday.com),- BOR rumah sakit atau tingkat keterisian ruang rawat pasien COVID-19 Kabupaten Ciamis tertinggi di Jawa Barat. Meskipun demikian sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat keterisian tersebut mengalami penurunan.
“Memang BOR masih tinggi. Meskipun begitu terus mengalami penurunan. Penurunan terjadi sejak awal PPKM sampai saat ini. Terakhir BOR kita diangka 68 persen,” ujar Wabup Ciamis Yana D Putra seusai rakor PPKM level 3, Rabu (4/8/2021).
Wabup tidak menyangkal BOR Ciamis tertinggi di Jawa Barat saat ini. Walaupun kalau dilihat dari perkembangannya, keterisian ruang perawatan rumah sakit di Ciamis bisa dibawah 60 persen.
“BOR di kita kan masih di atas 60 persen. Harusnya dibawah 60 persen. Namun akan terus kita upayakan untuk turun,” tandasnya.
Wabup menuturkan memperketat protokol kesehatan merupakan satu cara agar dapat menurunkan BOR rumah sakit. Dengan disiplin prokes maka yang terpapar dan harus dirawat di rumah sakit juga akan menurun.
“Disiplin prokes harus terus digalakan. Selain itu terus sosialisasikan protokol kesehatan. Sehingga kalau yang terpapar sedikit tingkat keterisian ruang rawat COVID-19 makin sedikit dan turun,” katanya.
Upaya lain untuk menurunkan BOR, Pemkab Ciamis dengan membentuk pusat isolasi tingkat kecamatan. Yang diperuntukkan untuk pasien bergejala sedang dan ringan, yang tidak harus dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan aturan pemerintah, Kabupaten Ciamis kembali memberlakukan PPKM level 3. Ketentuan yang berlaku juga tidak jauh berbeda dengan PPKM sebelumnya. Pembatasan jam operasional rumah makan maupun pertokoan dibatasi. Bedanya saat ini tidak ada penutupan jalan.
“Perpanjangan PPKM level 3 sampai 9 Agustus 2021. Meskipun aturan pengetatan sama dengan PPKM sebelumnya yang penting protokol kesehatan diterapkan dengan baik dan penuh disiplin. Semoga BOR di Rumah Sakit Ciamis terus turun,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)
