Berita Ciamis (Djavatoday.com) – Hujan lebat pada hari Minggu (11/9/2022) membuat debit air Sungai Citanduy meningkat dan menyebabkan tanggul inlet di Bendungan Leuwikeris jebol.
Berdasarkan laporan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy debit air yang tinggi membuat terowongan pengelak tidak mampu mengalirkan debit air yang terjadi.
Pasalnya, debit banjir maksimum yang rencana pada terowongan pengelak itu adalah Q25 sebesar 547.18 m3/dt.
Sehingga terjadi limpasan air pada tanggul inlet terowongan.
Limpasan air sungai itu masuk ke area pekerjaan tubuh bendungan Leuwikeris menyebabkan aktivitas dihentikan untuk sementara waktu.
Rahmat Syah, Humas BBWS Citanduy mengatakan, hujan lebat terjadi pada pukul 20:00 WIB sampai 22:00 WIB.
Dengan kenaikan muka air sungai menyebabkan air melimpas ke area tubuh proyek bendungan.
“Untuk status tanggap darurat telah lakukan oleh segenap tim dari proyek bendungan. Dan telah melakukan persiapan untuk penanggulangan,” katanya.
“Pembuatan jalan akses menggunakan material rocfill menuju arah inlet dari arah sisi Tasikmalaya ke sisi Ciamis,” tambahnya.
Nantinya, lanjut dia, akan lakukan penyediaan material timbunan untuk penutupan area yang tergerus oleh limpasan banjir.
“Ketika tanggul sudah tersambung. Nantinya akan kita tindak lanjuti dengan dewatering serta pembersihan pada area kerja bendungan,” ucapnya.
“Sehingga nantinya pekerjaan area tubuh bendungan bisa kerjakan kembali,” terangnya.
Rahmat menambahkan, tepat saat dalam kejadian berlangsung pastikan tidak ada korban jiwa baik dari pekerja maupun operator yang bekerja dalam proyek tersebut.
“Akibat kejadian tersebut, 11 unit alat berat tidak bisa dievakuasi dari 27 unit alat berat yang bekerja pada proyek lokasi bendungan Leuwikeris,” pungkasnya.
Sebelumnya, tanggul Bendungan Leuwikeris jebol karena debit air sungai Citanduy meningkat. (AA/AA/Djavatoday.com)
