Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Setiap daerah di Jawa Barat, memiliki aneka kuliner yang khas termasuk Kabupaten Ciamis. Dengan keahliannya, SMKN 1 Ciamis membuat inovasi kudapan makanan tradisional dengan makanan modern yakni Brondo.
SMKN 1 Ciamis dari lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah XIII ini berhasil memadukan galendo dengan brownis. Kudapan tersebut diberi nama Brondo. Produk ini menjadi salah satu unggulan yang memiliki nilai jual.
Pejabat Teknis Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) SMKN 1 Ciamis yang juga guru Denni Kusdeni menuturkan Brondo ini hasil karya para siswa jurusan Tata Boga.
Menurutnya, ide Brondo tersebut sudah tercipta 5 tahun lalu. Galendo adalah kudapan dari ampas minyak kelapa sebagai salah satu makanan khas Ciamis.
“Kami memilih Galendo karena khas Ciamis kemudian kami pasukan dengan kue modern yaitu brownis,” ujar Denni, Sabtu (12/11/2022).
Brondo sendiri saat ini sudah memiliki penggemar, terutama para siswa. Ia pun terus mengenalkan Brondo dari mulut ke mulut dan mulai banyak pemesan.
“Memang penjualannya masih dari internal sekolah. Tapi karena unik, pemesan lumayan banyak. Kadang kebanjiran order kalau ada acara sekolah,” katanya.
Denni pun optimis Kudapan Brondo ini bisa bersain dengan makanan kenamaan lainnya baik roti maupun kue. Pada siswa pun kerap mendapat pelatihan dari beberapa produsen terkenal seperti dari Roti O.
“Kemasannya juga sudah menarik sama seperti dengan perusahaan industri makanan,” terangnya.
Sekolah pun siap memasarkan Brondo ke masyarakat yang lebih luas. Tak hanya Brondo, para siswa pun memproduksi makanan lain seperti roti dan minuman.
Kudapan Brondo Bisa Dipasarkan Luas
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah XIII Hendra mengapresiasi inovasi kuliner hasil buah tangan siswa SMKN 1 Ciamis. Apalagi bahan dasarnya dari makanan Tradisional.
“Ini inovasi yang bagus. Saya apresiasi, hal semacam ini dapat mengangkat kembali kearipan lokal. Apalagi galendo sudah termasuk warisan budaya,” jelasnya.
Hendra berharap, produk dari siswa SMKN 1 Ciamis ke depan bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Sehingga tidak hanya internal sekolah atau tebatas tapi ke masyarakat.
“Sayang sekali kalau penjualan produk ini terbatas. Kuliner hasil karya siswa ini sudah mampu bersaing. Saya melihat SMKN 1 Ciamis ini sudah mampu memproduksi dalam jumlah besar,” ucapnya.
Tingkatkan Ekonomi
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri. Namun dengan hadirnya BLUD, bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.
“Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri,” ujar Dedi Supandi.
Dedi Supandi tak menampik, memang ada sejumlah tantangan. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.
Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.
“Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus update,” katanya.
Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan kepada sekolah maupun siswa dapat berhubungan langsung dengan mitra industri. Sehingga ke depan, diharapkan menciptakan kemandirian bagi siswa.
“Jadi lulusan SMK ini tidak hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)