Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis mengimbau warga, khususnya di wilayah Panjalu, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana gempa bumi. Peringatan ini muncul setelah hasil penelitian Tim Geologi menemukan adanya sesar aktif di wilayah Kecamatan Panjalu.
“Tim Geologi telah melakukan penelitian selama sembilan hari dan mendeteksi adanya sesar aktif di tiga titik di Panjalu, yaitu Desa Ciomas, Desa Kertamandala, dan Desa Maparah. Selain risiko gempa bumi, area ini juga rentan mengalami gerakan tanah yang dapat dipicu oleh curah hujan tinggi serta guncangan gempa,” ungkap Ani Supiani, Kepala BPBD Ciamis, pada Jumat (8/12/2024).
Ani menjelaskan bahwa wilayah tersebut memiliki sejarah gempa besar pada tahun 1978 dengan magnitudo 7,3. Bencana ini mengakibatkan kerusakan di beberapa desa. Gempa tersebut menghancurkan 10 rumah dan merusak 28 rumah lainnya, termasuk fasilitas umum. Seperti masjid, langgar, dan madrasah di daerah Bunisakti, Desa Maparah, Dusun Anjatan, Desa Ciomas, dan Dusun Tembang, Desa Kertamandala. Dusun Anjatan bahkan harus mengalami relokasi akibat keretakan tanah yang parah.
“BPBD telah melakukan sosialisasi di ketiga desa tersebut, dan ada saksi hidup yang masih mengingat gempa besar pada tahun 1978. Sosialisasi ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk meningkatkan kewaspadaan, karena hingga kini, gempa bumi masih sulit diprediksi,” tambahnya.
Desa Tangguh Bencana Antisipasi Sesar Panjalu
Ani juga menekankan pentingnya menjadikan desa-desa di Panjalu sebagai “desa tangguh bencana”. Dengan langkah-langkah mitigasi seperti membangun tempat evakuasi, merancang jalur evakuasi. Serta memberikan pelatihan dan sosialisasi berkala bagi warga, termasuk mendirikan sekolah tangguh bencana.
Ia juga mengajak masyarakat untuk melakukan penghijauan dengan menanam pohon berakar kuat untuk memperkuat struktur tanah di sekitar tebing. “Jika ada retakan tanah, segera lakukan penutupan untuk mencegah pergeseran tanah yang lebih parah,” imbaunya.
Ani menambahkan, BPBD akan menyusun rencana kontingensi di Kecamatan Panjalu untuk menghadapi potensi gempa dan risiko-risiko lainnya, serta menekankan pentingnya evakuasi mandiri bagi penduduk. “Kami ingin memastikan masyarakat lebih siap menghadapi bencana dan dapat bertindak cepat jika gempa terjadi,” tutup Ani.
Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan dampak bencana dan meningkatkan kesadaran warga dalam menghadapi ancaman sesar aktif yang ada di wilayah Panjalu. (Ayu/CN/Djavatoday)