Berita Ciamis (Djavatoday.com) – Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) pastikan berbagai tradisi di sejumlah Situs Budaya jelang bulan suci Ramadhan digelar. Namun secara sederhana dan tidak menyerahkan massa.
Sama dengan tahun sebelumnya yang masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, tradisi hanya digelar intinya saja.
Tradisi itu mulai dilaksanakan dari 2 pekan jelang bulan ramadhan. Ada 8 tradisi yang diagendakan oleh Pemkab Ciamis. Tahun-tahun sebelumnya biasa digelar secara gebyar, sehingga dapat menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi warga.
Tradisi itu adalah Mitapak di Bojongsalawe, Kecamatan Cimaragas. Tradisi Nyepuh di Ciomas, Kecamatan Panjalu. Misalin di Cimaragas, Mupunjung di Baregbeg, Balaniska di Cikawung, Bojongmengger, Ngikis di Karangkamulyan, Cijeungjing. Merlawu di Kertabumi, Cijeungjing dan Ngikis di Situs Singaperbangsa, Cisaga.
“Sejumlah tradisi jelang bulan Ramadhan tetap dilaksanakan meski pun dalam suasana Pandemi Covid-19,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Ciamis Erwan Darmawan, Selasa (30/3/2021).
Bedanya kali ini tidak dilaksanakan secara gebyar dengan melibatkan massa, hanya acara sakralnya saja. Meski begitu tapi tidak menghilangkan kekhidmatan dan arti dari menyambut Ramadhan tersebut. Erwan menyebut dinas tidak melakukan promosi secara besar-besaran.
“Ini adalah kearifan lokal yang harus dijaga, jadi harus tetap digelar. Kalau nanti ada poster-poster pemberitahuan acara tradisi dari kami, itu hanya sebatas menunjukan bahwa kebudayaan tidak mati saat Pandemi, bukan merupakan undangan,” jelasnya.
Erwan pun meminta kepada panitia lokal tradisi jelang Ramadhan untuk menggelar kegiatan tradisi ini secara sederhana. Tidak menimbulkan kerumunan dan patuhi protokol kesehatan. (CN/AT/Djavatoday)