Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Peternak Marmut di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mulai kewalahan akibat kebanjiran permintaan. Mengingat daging marmut ini bermanfaat untuk kesehatan terutama untuk obat penyakit dalam.
Tedi Setiawan, Peternak Marmut dan Kelinci asal Desa Cisaga, merasakan hal tersebut. Permintaan dari daerah Jawa sangat tinggi terhadap Marmut. Bahkan permintaan itu kadang tidak seluruhnya ia penuhi.
Baca Juga: Ada Wabah PMK, Bandar Diperkirakan Bakal Serbu Peternak Sapi di Ciamis
“Dalam beberapa bulan ini permintaan Marmut hidup cukup tinggi terutama permintaan dari daerah Jawa,” ujar Tedi, Sabtu (1/10/2022).
Tedi menyebut selain permintaan tinggi, harga Marmut pun kini terangkat dari harga sebelumnya hingga tiga kali lipat.
“Sekarang harga Marmut bisa sampai Rp 20 ribu per ekor. Padahal sebelumnya harganya hanya Rp 5 ribu saja per ekor,” ungkapnya.
Guna memenuhi permintaan Marmut yang tinggi, Tedi pun melakukan kerja sama dengan para peternak Marmut Ciamis lainnya. Mengingat ketersediaan barang yang ia miliki saat ini tidak mampu memenuhi permintaan konsumen yang melonjak.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Polres Ciamis Rutin Cek Kondisi Hewan Ternak
Tedi menyebut mulai tingginya permintaan Marmut ini karena ada pernyataan medis yang menyebut daging marmut mampu mengobati penyakit dalam. Sehingga Budi daya Marmut saat ini cukup menjanjikan untuk bisnis.
“Berdasarkan pernyataan medis katanya daging Marmut dapat mengobati penyakit dalam. Sehingga permintaan pun kini cukup pesat,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)