Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Tak biasanya kondisi kawasan perkotaan Ciamis pada Selasa (25/7/2023) tiba-tiba diselimuti kabut tebal. Selain berkabut, suhu pun terasa cukup dingin dari biasanya. Masyarakat pun kaget dengan kondisi yang beda dari biasanya itu.
Kabut tebal itu bertahan cukup lama hingga pukul 07.30 WIB, bahkan sampai siang pun matahari terhalang oleh awan putih. Kondisi pemandangan kabut itu biasanya hanya ada di wilayah tertentu seperti Panjalu, Sukamantri dan beberapa daerah tinggi lainnya.
“Iya tidak biasanya, jarang-jarang ada kabur kalau di wilayah kota. Tadi saya naik motor nganterin anak sekolah jalan tidak terlihat karena kabut,” ujar Iman Hilman warga Rancapetir, Kelurahan Linggasari.
Sementara itu, Kabid Darlog BPBD Ciamis Memet Hikmat mengatakan fenomena kabut tebal di perkotaan Ciamis memang jarang terjadi. Menurutnya, fenomena ini menandakan awal masuk kemarau kering atau adanya fenomena El Nino.
“Ya jarang terjadi ada kabut di perkotaan. Perkiraan mungkin sudah masuk fenomena El Nino dari La Nina. Kalau La Nina itu masih ada hujan, sedangkan El Nino kemarau kering,” ungkap Memet.
Memet menjelaskan menurut penjelasan dari BMKG, puncak dari musim kemarau kering diperkirakan pada bulan Agustus dan September, termasuk Ciamis. Namun, karena daerah topografi yang tidak rata, hujan diperkirakan masih bisa terjadi di wilayah tertentu.
“Masih dimungkinkan terjadi hujan dan rawan bencana longsor serta banjir. Kalau di Ciamis itu di wilayah Panawangan. Jadi harus tetap waspada,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)