Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Sejumlah perajin tahu di Kampung Tahu Dusun Cibodas, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mulai mogok produksi, Senin (21/2/2022).
Aksi mogok produksi ini sebagai bentuk solidaritas agar harga kedelai bisa turun. Saat ini harga kedelai melonjak sampai Rp 12 ribu.
Pantauan Djavatoday.com, sejumlah pabrik di Kampung Tahu Cibodas terlihat tutup. Namun ada sebagian yang menggoreng tahu apung sisa produksi sehari sebelumnya. Ada juga yang akan mulai berhenti produksi pada Selasa dan Rabu (22-23/2/2022).
“Sudah mulai mogok masal. Kalau saya sekarang tidak produksi tahu. Ini cuma goreng sisa yang kemarin produksi sudah tanggung,” ujar Dede Ramlan (45).
Dede menyebut di Kampung Tahu ini terdapat 100 pabrik. Hampir 90 persen warga perekonomiannya bergantung pada tahu. Para perajin di Kampung Tahu ini sepakat akan berhenti produksi berharap harga kedelai bisa normal.
“Jumlahnya ada 100 lebih perajin. Semuanya akan mogok sampai tiga hari ke depan. Semoga harga kedelai bisa turun dan kembali normal,” ucapnya.
Selain sebagai bentuk solidaritas, Dede mengaku ikut mogok produksi karena khawatir tahunya di pasaran bakal ditarik. “Daripada ditarik dari pasaran mending berhenti produksi, yang lainnya juga sama,” jelasnya.
Dede mengaku biasa memproduksi tahu apung 3 kuintal kedelai per hari. Selain harga kedelai mahal, ia pun saat ini kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng curah dan harganya yang mahal.
“Saya kan bikin tahu apung, jadi kedelai mahal, minyak juga mahal. Gapapa mahal kalau barangnya ada. Sekarang kondisinya minyak goreng langka, misalnya hari ini ada untuk besok harus cari lagi sampai ke luar daerah,” pungkasnya.
Daryan, perajin tahu di Cisadap Ciamis, mengaku mogok produksi berharap pemerintah mengambil langkah untuk bisa menurunkan harga kedelai.
“Semoga setelah mogok ini harga kedelai bisa berangsur turun. Untuk perajin kecil seperti saya yang hanya produksi 50 kilogram kondisi ini sangat sulit,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)