Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Meski di tengah pandemi COVID-19, penjualan hewan kurban (khususnya sapi) di Kabupaten Chamis Jawa Barat meningkat 25 Persen.
Salah satu penyebabnya adalah masyarakat yang tidak pergi ibadah haji, mengalokasikan uangnya untuk membeli hewan kurban.
Abdul Kholiq, penjual sapi di Desa Dewasari, Kecamatan Ciamis Cijeungjing, mengakui jika dibandingkan dengan kurban tahun lalu, penjualan hewan kurban saat ini meningkat. Meski di tengah pandemi COVID-19, antusiasme masyarakat terhadap Kurban tetap tinggi.
“Alhamdulillah, tahun ini meningkat. Apabila tahun lalu terjual kurang dari 50 ekor. Sekarang ada 60 ekor. Tidak hanya warga Ciamis yang beli, tapi juga warga Banjar dan Tasikmalaya,” kata Abdul Kholiq di kandang sapi, Senin (19 Juli 2021).
Abdul mengatakan untuk kenaikan harga tahun ini tidak terlalu besar, dengan rata-rata Rp 500.000. Harga rata-rata per ekor sapi yakni Rp 20 juta.
“Saya bawa dari Jawa Timur seperti Madura, dan Probolinggo. Alhamdulillah kondisi sapi sehat dan sudah mendapat pemeriksaan dari Dinas Peternakan Ciamis. Umurnya sudah 2 tahun dan sudah siap kurban,” ujarnya.
Yanto Suprianto, Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis, mengatakan di Kabupaten Ciamis jumlah penjualan hewan kurban diperkirakan tidak berkurang secara signifikan. Meski pemerintah pusat memprediksi jumlah warga yang melaksanakan ibadah kurban pada 2021 akan berkurang.
Menurutnya, hal ini karena banyak orang yang akan haji saat ini, tetapi mereka tidak melakukannya. Biaya yang dialokasikan untuk haji digunakan untuk membeli hewan kurban.
“Ciamis mungkin menurun, tapi saya kira tidak terlalu mencolok. Pada saat yang sama, pemerintah memprediksi penurunan 10%, tapi saya kira itu tidak akan terjadi di untuk daerah Ciamis,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)