Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Di tengah modernisasi dan stigma negatif terhadap profesi petani, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis berupaya menjaga regenerasi petani muda demi keberlanjutan sektor pertanian. Sebagai daerah agraris, peran petani muda menjadi kunci untuk mewujudkan swasembada pangan di Tatar Galuh.
Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Armina, jumlah petani muda di Ciamis cukup menjanjikan. Berdasarkan data hingga Desember 2024, terdapat 114 petani milenial yang bergerak di bidang tanaman pangan. 226 di hortikultura, dan 49 di perkebunan.
Jumlah ini menjadi modal penting untuk menjaga ketahanan pangan. Namun, stigma bahwa petani identik dengan kemiskinan harus dihapuskan.
“Banyak pengusaha pertanian di Ciamis yang sukses dan dapat memotivasi pemuda untuk melihat pertanian sebagai peluang usaha yang menjanjikan,” ujar Armina, Sabtu (12/1/2025).
Program Regenerasi Petani
Pemkab Ciamis aktif mendorong petani muda untuk bergabung dalam Program Regenerasi Petani yang digagas Kementerian Pertanian RI dan Pemprov Jawa Barat. Program ini memberikan berbagai fasilitas, seperti pelatihan, akses pasar, teknologi, sarana produksi, legalitas usaha, hingga asuransi pertanian.
Armina juga menyebutkan bahwa Dinas Pertanian sering mengadakan pertemuan dengan petani milenial untuk menjalin komunikasi, pendampingan, dan juga menyampaikan informasi program pemerintah. “Kami terus melibatkan petani muda, seperti dalam kegiatan Sekolah Lapang Petani, untuk meningkatkan kapasitas dan jejaring mereka,” jelasnya.
Paguyuban Petani Milenial
Sebagai langkah strategis, Pemkab Ciamis membentuk Paguyuban Petani Milenial pada 2023. Paguyuban ini menjadi wadah berbagi pengalaman dan informasi antarpetani muda. Armina berharap komunitas ini dapat memperkuat semangat kolaborasi dan inovasi di bidang pertanian.
Kerja sama dengan camat, kepala desa, dan lembaga pendidikan juga dilakukan untuk mengenalkan sektor pertanian sejak dini kepada generasi muda. “Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan. Terutama dengan potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia,” tambahnya.
Ajakan untuk Pemuda
Armina mengajak generasi muda Ciamis untuk berani terjun ke dunia pertanian. Menurutnya, pertanian merupakan sektor yang tangguh, terbukti tetap bertahan di masa pandemi COVID-19.
“Selama manusia hidup, kebutuhan pangan akan selalu ada. Jangan ragu untuk bertani. Ini adalah sektor yang seksi dan sangat menjanjikan bagi pemuda yang ingin berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan,” pungkasnya.
Dengan berbagai program dan dukungan, Pemkab Ciamis optimistis regenerasi petani muda dapat terwujud, menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan yang berkelanjutan di Tatar Galuh. (Ayu/CN/Djavatoday)