Jumat, November 22, 2024

Peluang Bisnis Budi Daya Ikan Nila di Ciamis Menjanjikan, Ateh Raup Belasan Juta Rupiah

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Peluang bisnis budi daya ikan nila di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, cukup menjanjikan. Seperti yang dialami Ateh Herdiana (62) warga Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya ini mampu meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah setiap bulannya.

Pria Lulusan Pesantren Suryalaya Tasikmalaya dan Pesantren Gontor tersebut lama menggeluti budi daya ikan sejak tahun 1990. Awalnya Ateh budi daya berbagai jenis ikan secara tradisional. Kemudian pada tahun 2001, Ateh mulai serius dengan mengelolanya secara profesional.

Ateh kini memiliki puluhan kolam ikan yang tersebar di 7 titik. Setiap satu titik memiliki 6 kolam. Ditambah 30 kolam bioflok dengan diameter 4 meter.

“Saya mulai fokus di ikan nila pada tahun 2017 karena memang ikan konsumsi yang paling banyak diminati konsumen dibanding ikan mas dan lainnya. Sebelumnya memang budi daya berbagai jenis ikan,” ujar Ateh, Senin (13/11/2023).

Ateh mengatakan peluang bisnis budi daya ikan nila di Ciamis masih sangat terbuka lebar dan menjanjikan. Dari kebutuhan ikan di Ciamis yang mencapai 3 ton, peternak ikan di Ciamis belum mampu memenuhinya. Sehingga untuk memenuhi kekurangannya dengan mendatangkan ikan dari luar daerah.

“Peluang usaha ikan di Ciamis masih sangat terbuka. Dari kebutuhan 3 ton ikan, paling yang terpenuhi 1 ton dari semua peternak ikan di Ciamis. Sisanya didatangkan dari luar daerah seperti Cirata,” ungkapnya.

Petani Budi Daya Ikan Nila di Ciamis Masih Kurang

Ateh menyebut produksi ikan nila di Ciamis masih kurang. Hanya saja, Ateh menyebut kendala dari budi daya ikan nila adalah harga pakan yang cukup tinggi.

“Kalau ikan nila memang cukup kuat terhadap penyakit, tinggal diberi vitamin disaat tertentu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi kendala itu dari modal pakan yang cukup tinggi,” ungkapnya.

Ateh mengaku biasa panen ikan setiap 2 Minggu sekali di setiap titik. Sedangkan waktu pemeliharaan ikan nila sampai panen sekitar 2,5 bulan untuk di kolam deras. Sedangkan untuk pemeliharaan di bioflok membutuhkan waktu lebih lama hingga 3,5 bulan.

“Menyuplai wilayah Ciamis, Banjar dan Pangandaran. Kalau saya punya pasar sendiri, seperti harga nila di Ciamis Rp 27 sampai Rp 28 ribu. Kalau di Banjar lebih murah Rp 26 ribu karena banyak suplai dari berbagai wilayah. Untuk omzet ada Rp 23,4 juta. Bersihnya sekitar Rp 18 juta setiap sekali panen (per dua Minggu),” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday.com)

Longsor di Rancah Ciamis, Jalan Penghubung Kabupaten Kuningan Terancam

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis pada Rabu (20/11/2024) sore mengakibatkan longsor di Desa Sukajadi, RT 011/RW 003, Janggalaharja, Kecamatan...

Gelar Rakor Persiapan Pilkada 2024, Ini Pesan PJ Bupati Ciamis

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan Pilkada serentak tahun 2024. Pj Bupati Ciamis, Budi Waluya memimpin rapat koordinasi tersebut...

Damkar POS WMK Rancah Bersihkan Jalan Licin di Situmandala Ciamis

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Akibat hujan deras yang melanda wilayah Situmandala pada Rabu malam (20/11/2024), material tanah dari saluran air terbawa arus hingga menutupi badan...

Warga Kertahayu Ciamis Ditemukan Tak Bernyawa Mengambang di Kolam

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Nanang Kurniawan (45), warga Dusun Kertaharja, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, ditemukan tak bernyawa mengambang di kolam ikan, Kamis (21/11/2024). Pos...

Terbaru