Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Batu menyerupai seekor katak yang disebut Batu Bangkong di Situs Kliwon, Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat, memiliki mitos yang menarik untuk dibahas.
Konon Batu Bangkong ini bisa berpindah sendiri, namun batu itu akan kembali lagi apabila ada orang yang mengambilnya.
Letak Batu Bangkong itu tepat pada bagian pinggir makam Eyang Kliwon sang penjaga perkotaan Galuh pada masa lalu. Terlihat Batu Bangkong itu memang menyerupai seekor katak berukuran sekitar 50 sentimeter.
Konon Batu Bangkong itu sudah ada sejak sejak lampau, bahkan sewaktu Eyang Kliwon masih hidup saat bertugas menjaga pintu masuk batas kota. Batu itu terlihat bersih meski tidak ada yang membersihkannya.
Ilham Purwa, Pegiat Budaya, yang juga warga Kelurahan Maleber mengatakan cerita mitos Batu Bangkong bisa berpindah sendiri sudah ada sejak lama. Masyarakat setempat tidak ada yang berani memindahkan batu tersebut.
“Batu Bangkong ini sudah merupakan ciri khas Situs Kliwon Maleber. Cerita bisa berpindah sendiri sudah berkembang cukup lama. Berpindahnya hanya sekitar makam saja dari sisi ke sisi,” ujar Ilham, Senin (31/7/2023).
Ilham bercerita, sempat ada orang luar yang membawa Batu Bangkong itu ke luar area situs untuk dibawa pulang. Namun beberapa hari kemudian orang itu mengembalikan Batu Bangkong itu ke area makam.
“Katanya setelah membawa Batu Bangkong itu ada gangguan gaib, ada sosok yang meminta batu itu dikembalikan ke tempat semula,” ungkapnya.
Kemudian ada juga mitos warga yang tidak mengetahui dan mencoba memindahkan Batu Bangkong itu ke luar area makam Eyang Kliwon. Namun keesokan harinya Batu Bangkong itu kembali ke area makam.
“Batu Bangkong ini hanya ada di situs ini. Di dekatnya juga terdapat sebuah baru yang berdiri atau Batu Lingga,” ucapnya.
Ilham menyebut terlepas dari mitos memiliki magis atau tidak pada Batu Bangkong yang dapat berpindah itu, ada hikmah yang dapat diambil. Bahwa setiap orang harus menghargai dan menghormati peninggalan dan budaya leluhur. (Ayu/CN/Djavatoday)