Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Berbagai cara dilakukan dalam upaya melestarikan dan menjaga warisan peninggalan zaman dulu, terutama yang mengandung sejarah. Seperti yang dilakukan Gunari Putra Erisman alias Kang Gun Gun yang mendirikan Rumah Naskah Nusantara.
Salah satu upaya yang dilakukan Kang Gun Gun adalah dengan Digitalisasi manuskrip kuno agar generasi saat ini mengetahui adanya naskah-naskah kuno di Kabupaten Ciamis.
Awalnya Rumah Naskah Nusantara merupakan komunitas pegiat literasi dalam bidang manuskrip atau naskah kuno yang bernama Rumah Naskah sejak tahun 2014.
Kang Gun Gun telah menekuni dunia filologi sejak duduk dibangku kuliah tahun 2014. Ia berhasil mengumpulkan data mengenai naskah kuno yang tersebar di Kabupaten Ciamis secara independen. Berbekal alat seadanya, Gun Gun pun melakukan proses identifikasi hingga alih media atau Digitalisasi naskah kuno.
“Alhamdulillah sudah sekitar 50 naskah kuno yang tersebar di sejumlah wilayah berhasil diidentifikasi dan dilakukan digitalisasi naskah. Seperti dari Panumbangan, Rajadesa, Kawali, Banjaranyar dan Kecamatan Ciamis,” ujarnya, Jumat (27/9/2024)
Pada tahun 2021, Kang Gun Gun menggandeng sejumlah rekannya untuk ikut terlibat sebagai sukarelawan dalam kegiatan pernaskahan. Kegiatan pelestarian naskah kuno ini pun berjalan hingga sekarang.
“Kegiatan sudah dilaksanakan sejak 2014 sampai sekarang. Bekerja mandiri. Sejak 2021 saya dibantu beberapa rekan,” jelasnya.
Dari Komunitas Kini Jadi Yayasan Rumah Naskah Nusantara
Pada Januari 2024, Komunitas Rumah Naskah resmi mengajukan legalitas menjadi yayasan. Di dalamnya bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan khususnya manuskrip atau naskah kuno.
Kini komunitas itu menjadi Yayasan Rumah Naskah Nusantara dilengkapi dengan akta notaris dan SK Kemenkumham dengan pendirinya yang juga Ketua Yayasan Rumah Naskah Nusantara adalah Gunari alias Kang Gun gun.
Ada pun sejumlah kegiatan yang sudah dilaksanakan, baik personal maupun kolaborasi dengan komunitas dan instansi di bidang kebudayaan. Seperti pelatihan menulis Aksara Sunda, Sosialisasi Aksara Sunda, Nyawang Bulan (tradisi membaca naskah pada bulan purnama).
Kemudian melakukan Pameran Naskah, kegiatan Alih Aksara, Alih Bahasa, Kajian dan Saduran, penerbitan buku berbasis naskah. Hingga kegiatan FGD tentang pelestarian yang dilaksanakan secara nasional oleh Perpustakaan Nasional dan Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara).
Rumah Naskah Nusantara Raih Penghargaan Nasional
Kiprah Rumah Naskah Nusantara sebagai pelestarian naskah kuno pun mendapat perhatian. Berkat sejumlah kegiatan itu, Rumah Naskah Nusantara mendapat penghargaan Nugraha Jasa Dharma Pustaloka melalui kegiatan Gemilang Perpustakaan Nasional 2024 di Balai Sudirman Jakarta pada 20 September 2024.
Penghargaan ini diberikan kepada masyarakat yang menyimpan, merawat dan melestarikan naskah kuno yang sudah didaftarkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kriteria mencakup kondisi fisik naskah kuno, kelengkapan isi naskah kuno, pemanfaatan serta komitmen dalam pelestarian naskah kuno.
“Tentunya bangga, saya ucapakan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk mendapat penghargaan ini. Semoga kami dapat membantu program pemerintah terutama dalam hal Pengarusutamaan Naskah Nusantara,” ujar Kang Gun gun yang sekarang bergelar Magister Humaniora lulusan Universitas Padjadjaran Bandung.
Gun gun juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ciamis atas dukungannya terhadap program Rumah Naskah dari awal 2024 hingga sekarang. Termasuk juga Disbudpora Ciamis, komunitas, pegiat literasi, raman bacaan dan sesama pegiat naskah kuno.
“Kami berharap masyarakat tidak asing lagi dengan keberadaan naskah kuno. Dengan sekuat tenaga. Kami berusaha memperkenalkan kepada masyarakat, apa yang dimaksud dengan manuskrip atau naskah kuno,” tuturnya.
Rumah Naskah Nusantara pun senantiasa memberikan ilmu bagaimana cara penanganannya dan pelestariannya. Termasuk pengkajian yang bisa dilakukan untuk berbagai kepentingan, baik akademik maupun non akademik.
Ke depan, Rumah Naskah Nusantara pun telah merencanakan program di tahun 2025. Di antaranya Bedah Naskah, Seminar Nasional, Benchmarking Study, Budidaya Pohon Saeh, beberapa workshop, pelatihan aksara, preservasi.
“Dengan penghargaan yang telah diberikan, ini menjadi motivasi yang dapat memacu semangat dalam upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan Indonesia, terutama dalam hal Pengarusutamaan Naskah Nusantara,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)