Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Wayang Landung merupakan kesenian yang berasal dari Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Kesenian ini ide dasarnya adalah Wayang Golek, hanya saja berukuran raksasa.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Erwan Darmawan melalui Pamong Budaya Ahli Muda Eman Hermansyah mengatakan Wayang Landung ini punya ukuran 2 meter atau 4 kali lipat dari wayang golek.
“Wayang Golek menjadi ide dasar penciptaan seni helaran khas Kabupaten Ciamis yang menjadi kebanggaan masyarakat Ciamis berkat keunikan dan kekhasannya,” kata Eman.
Wayang Landung ini sering pentas dalam Berbagai festival sejumlah daerah. Seperti Bali, Jakarta, Semarang, Bandung, Karawang, Tasik, Bogor.
Selain tinggi, tak tanggung-tanggung, Wayang Landung memiliki berat hingga 20 kilogram. Tak heran orang yang membawakan Wayang Landung harus memiliki stamina yang kuat.
“Ukurannya mencapai 2 meter. Saat main, Wayang Landung tingginya mencapai 2 kali tinggi orang dewasa,” ungkap Eman.
Wayang Landung dapat tampil pada setiap pertunjukkan. “Kesenian ini mirip dengan Ogoh-ogoh Pulau Bali,” ungkapnya.
Pada awal mulanya Wayang Landung di ciptakan oleh Pandu Radea seorang seniman Ciamis. Kemudian Mang Ganda Seniman Ciamis asal Panjalu dari Komunitas Anak Ibu Panjalu mengembangkannya.
Hasil kreativitas Mang Ganda sebagai penata artistik Wayang Landung pun semakin eksis dan menjadi kekayaan karya seni budaya Tatar Galuh Ciamis.
Bahkan seni helaran Wayang Landung pernah menjuari Event Kemilau Nusantara di Bandung juara 1 se Indonesia dan juara 1 tingkat Asean bersama Bebegig Sukamantri di Jakarta.
“Wayang Landung ini juga sebagai salah satu kesenian Ciamis yang bisa berprestasi di tingkat Nasional dan Asean,” ucapnya.
Menurut Eman, dengan bentuk grand style menjadi ciri yang khas sebuah karya seni helaran, Wayang Landung pun selalu terlihat menarik dan khas. “Setiap penampilannya selalu mendapat apresiasi penonton,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)