Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki kesenian helaran yang mengkampanyekan kesehatan dengan obat tradisional. Kesenian itu bernama si Gawir.
Kesenian Si Gawir ini gagasan Eman Hermansyah yang merupakan Pamong Budaya Ahli Muda Disbudpora Ciamis tahun 2018 lalu. Kemudian seniman Cidolog Ukaman dari Sanggar Karya Bakti Putra, Kecamatan Cidolog mengkreasikannya.
Bentuk kesenian Si Gawir ini memiliki karakteristik yang sama dengan kesenian khas Ciamis lainnya, yakni Helaran. Tampil secara arak-arakan dalam sebuah festival atau upacara pembukaan. Pemainnya memakai kostum yang berbalut daun pohon sukun sambil membawa kentongan bambu.
Penampilannya yang mencolok, membuat penonton tertarik untuk menyaksikan seni helaran tersebut. Namun kesenian ini juga memiliki tujuan kampanye kesehatan dengan obat tradisional atau herbal.
Pamong Budaya Ahli Muda Disbudpora Ciamis Eman Hermansyah mengatakan Seni Helaran Si Gawir berasal dari Dusun Gentarasa, Desa Hegermanah, Kecamatan Cidolog, Ciamis.
Penamaan Si Gawir ini dasarnya dari lokasi asal kesenian tersebut merupakan daerah lembah atau lamping. Gawir dalam bahasa Sunda berarti lembah atau bisa juga jurang. Di lokasi itu juga terdapat potensi pohon sukun yang melimpah.
“Ide gagasan menggunakan daun sukun ini karena memiliki karakteristik sangar berguna bagi kesehatan. Daun sukun sebagai anti bakteri dan oksidan untuk penyembuhan berbagai penyakit secara herbal,” ujar Eman, Minggu (24/7/2022).
Adapun manfaat lain dari daun sukun, seperti mengatasi alergi, menyembuhkan luka, mengurangi kolestrol, sakit gigi, penyakit ginjal, asam urat hingga mengontrol kandungan gula darah.
“Sehingga Si Gawir merupakan sosok yang dapat memberikan kekuatan penuh sebagai penyembuh secara tradisional,” ungkap Eman.
Eman menerangkan latarbelakang penciptaan seni helaran Si Gawir, Cidolog merupakan daerah perbukitan dan banyak lamping atau gawir. Di daerah tersebut terdapat komunitas seni tradisi pencak silat yang telah menjadi ciri Cidolog.
“Untuk menggali potensi seni yg lain maka daun sukun yang banyak terdapat di lokasi tersebut sebagai media gagasan untuk menciptakan karya seni helaran Si Gawir,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)