Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kacang Sacha Inchi memiliki nilai ekonomi tinggi. Tak hanya bijinya saja, namun juga daun, cangkang dan ampasnya pun dapat diolah dan bernilai ekonomi. Semua dari tumbuhan itu memiliki manfaat.
Daun tanaman Sacha Inchi yang berasal asli pedalaman hutan Amazon Peru ini ternyata bisa diolah menjadi minuman segar pengganti teh.
Menyeduh daun kacang Inca, nama lain tanaman ini, sama persis caranya seperti membuat minuman teh biasa. Namun harus ada pengolahan terlebih dahulu sebelum menjadi minuman berkhasiat.
Kini, untuk mendapatkan daun tanaman ini, sudah cukup mudah mengingat sacha inchi kini sudah cukup populer. Sebagian petani Kabupaten Ciamis sudah banyak yang menanam maupun untuk menjual bibit kacang Sacha inchi.
Seperti Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, BUMDes Bhakti Mulya Mandala sudah mengembangkan tanaman tersebut. Mereka sudah menanam ribuan melalui kelompok petani masyarakat sekitar.
Irfan Ilmi, Ketua BUMDes Bhakti Mulya Mandala, Desa Situmandala mengatakan saat ini menanam kacang itu di Dusun Legok, Desa Situmandala.
Menurut Irfan, kacang sacha inchi termasuk tanaman multiguna. Karena, selain bijinya, cangkang, ampas dan daunnya juga bisa diolah.
Menurut Irfan, untuk menghasilkan daun sacha inchi siap seduh yang berkualitas, perlu kecermatan dan ketepatan selama proses pengolahan. Pasalnya, tidak semua daun bisa dipilih karena harus memenuhi kriteria dan standar tertentu.
“Harus daun yang masih muda dan cara memetiknya pun tidak bisa asal,” kata Ifan,.Minggu (21/1/2024).
Daun-daun pilihan tersebut, selanjutnya direndam dan dicacah, untuk kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
“Proses pengeringannya jangan terlalu lama karena bisa mengurangi kadar dan kualitas daun. Perbedaannya akan terasa setelah diseduh,” ucap Irfan.
Irfan mengaku, tahu informasi soal pengolahan daun sacha inchi setelah membaca dengan mencari informasi melalui interna.
“Sebenarnya pokok utama tanaman ini adalah bijinya. Namun ternyata daunnya bisa diolah, dan juga punya nilai jual yang tinggi,“ pungkasnya. (Andra/CN/Djavatoday)