Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Ciamis mempunyai semboyan Mahayuna Ayuna Kadatuan. Semboyan itu ada pada logo Kabupaten Ciamis. Lalu apa artinya?
Dosen Kegaluhan Universitas Galuh Kabupaten Ciamis Ilham Purwa yang juga pegiat budaya menyebut semboyan Mahayuna Ayuna Kadatuan tidak asing bagi warga Tatar Galuh. Semboyan itu terdapat pada logo Kabupaten Ciamis di bagian bawah.
Namun mungkin sebagian masyarakat tidak mengetahui arti dari semboyan itu. Meski ada dalam syair lagu daerah Ciamis yang sering dinyanyikan atau terpampang di sejumlah tempat, tapi jarang ada yang menjelaskan artinya secara jelas.
Menurut Ilham, semboyan Mahayuna Ayuna Kadatuan itu berasal dari bahasa Sunda kuno. Artinya dalam bahasa Sunda Ngadepan Pembangunan Kabagjaan Daerah.
“Arti Mahayuna Ayuna Kadatuan dalam bahasa Indonesia adalah Menghadapi Pembangunan Kemakmuran Daerah,” ungkap Ilham.
Ilham menjelaskan semboyan itu diambil dari salah satu prasasti yang berada di Situs Astana Gede Kawali. Di situs peninggalan Kerajaan Galuh itu terdapat sejumlah prasasti.
“Di sana juga bisa ditemukan prasasti dengan kalimatnya lengkap dari kutipan tersebut tepatnya pada prasasti VI,” ujar Ilham.
Semboyan Mahayuna Ayuna Kadatuan Ada di Prasasti Kawali
Pada prasasti VI (enam) itu berisi tulisan, pada bagian muka berbunyi, nihan tapak walar nu sang hyang mulia tapak inya parebu raja wastu numangadeg di kuta kawali nu mahayu na kadatuan surawisesa nu marigi sakuliling dayeuh nu najur sakala desa aya ma nu pandeuri pakena gawe rahayu pakeun hebeul jaya dina buana.
Pada bagian tepi bertuliskan hayua diponah-ponah hayua dicawuh-cawuh inya neker inya angger inya nincak inya reapag.
Arti pada tulisan bagian muka, Inilah jejak (tapak) (di) Kawali (dari) tapa dia Yang Mulia Prabu Raja Wastu (yang) mendirikan pertahanan (bertahta di) Kawali, yang telah memperindah kedaton Surawisesa, yang membuat parit pertahanan di sekeliling wilayah kerajaan, yang memakmurkan seluruh pemukiman. Kepada yang akan datang, hendaknya menerapkan keselamatan sebagai landasan kemenangan hidup di dunia.
Dikatakan Ilham, Prasasti tersebut dibuat pada masa Kerajaan Sunda Galuh yang berpusat di Kawali. Ketika itu rajanya yaitu Prabu Wastu Kancana.
“Keunikan dari prasasti ini yaitu memiliki simbol logo cakra di sudut kanan atas prasati, juga kalimat tegas atau penanda penting yang ada di samping pada batu prasasti,” jelasnya.
Ilham berharap makna dari semboyan Mahayuna Ayuna Kadatuan itu dapat dipahami juga oleh seluruh masyarakat Ciamis. Sehingga bisa menjadi motivasi luhur dalam berbuat baik dalam berbagai aspek pembangunan Kabupaten Ciamis. (Ayu/CN/Djavatoday)