Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kerajaan Galuh merupakan salah satu kerajaan dengan corak agama Hindu. Namun sejak adanya pengaruh Cirebon, Galuh sudah memeluk agama Islam yang ditandai dengan adanya Adzan Munggaran di Situs Galuh Salawe, Desa Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Pada pertengahan abad ke-16, Kerajaan Galuh dari Kawali (Ciamis) pindah ke Bogor dan berubah nama Menjadi Kerajaan Panjalu. Kemudian di Kawali dan di beberapa tempat lainnya muncul kerajaan kecil.
Budayawan Ciamis Aip Syarifudin menceritakan Prabu Cipta Permana (1595-1618 M) adalah Ratu Galuh pertama beragama Islam (masih keturunan Prabu Siliwangi). Ia menikah dengan putri Tandudan Tanjung yang merupakan putri dari Penguasa Kawali Mahadajia Mahadikusumah. Pada tahun 1570, Kawali sudah di bawah kekuasaan Cirebon yang beragama islam.
“Menurut sejarah, dulu itu disini agamanya belum Islam, ada kepercayaan bermacam-macam seperti Sunda Wiwitan dan juga Hindu. Raja Galuh Islam pertama itu Prabu Cipta Permana,” ujarnya di Situs Galuh Salawe, Selasa (14/3/2023).
Menurut Aip, sebagai salah satu bukti pengislamannya dilakukan adzan munggaran atau adzan yang pertama kali di wilayah Kerajaan Galuh Pangauban Gara Tengah. Atau yang sekarang Cimaragas.
“Adzan Munggaran itu dilaksanakannya disini di Situs Sanghyang Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe. Tepatnya di tengah dulu disebut Pamidangan atau tempat berkumpul,” ungkapnya.
Setelah dilaksanakan Adzan Munggaran itu, penyebaran Islam di wilayah Kerjaaan Galuh Pangauban Gara Tengah terus berkembang pesat hingga ke wilayah pakidulan. Atau saat ini wilayah Kecamatan Cidolog, Pamarican dan sekitarnya.
Untuk mengingat dan melestarikannya, Adzan Munggaran ini selalu dilantunkan pada saat Tradisi Misalin. Seseorang yang telah ditunjuk, mengumandangkan adzan di tengah situs atau Pamidangan. Kemudian dikelilingi oleh masyarakat setempat untuk mendengarkan Adzan Munggaran tersebut.
“Adzan Munggaran ini terus kita jaga, digelar bersamaan dengan Tradisi Misalin. Tujuannya untuk mengingatkan kita awal mula datangnya Agama Islam di wilayah ini. Sehingga dapat menguatkan kita untuk terus mensyiarkan nya,” katanya. (Ayu/CN/Djavatoday)