Jumat, Februari 21, 2025

Mantan Kades di Ciamis Memilih Bekerja di Jepang Demi Ekonomi dan Renovasi Masjid

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Dodi Romdani, mantan Kepala Desa (Kades) Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, memilih mengundurkan diri dari jabatannya untuk bekerja sebagai tenaga migran di Jepang.

Keputusan ini bukan karena masalah internal, melainkan demi meningkatkan perekonomian keluarganya. Selain itu, Dodi memiliki niat mulia untuk merenovasi masjid di desanya menggunakan hasil jerih payahnya di Jepang.

“Kalau saya punya masalah, tentu pihak kecamatan atau Pemkab Ciamis tidak akan mengizinkan saya mundur. Saya ingin meluruskan persepsi masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman,” ujar Dodi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (15/2/2025).

Ia menegaskan keputusannya bukan sekadar mencari penghasilan tambahan, tetapi juga bertujuan untuk lebih bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

“Saya ingin memiliki penghasilan lebih untuk memperbaiki masjid. Selain itu, saya juga ingin meningkatkan taraf ekonomi keluarga,” tambahnya.

Di usia 42 tahun, Dodi merasa masih memiliki kesempatan untuk bekerja di luar negeri. Ia berencana bekerja hingga usia maksimal 45 tahun sebagai tenaga migran di Jepang.

“Saya tidak memiliki ambisi untuk selamanya menjadi kepala desa. Seiring waktu, kebutuhan ekonomi semakin meningkat, anak-anak bertambah besar, dan saya merasa harus mencari solusi yang lebih baik,” jelasnya.

Namun, kondisi di Jepang tidak selalu mudah. Cuaca dingin yang ekstrem dan penyebaran virus influenza membuatnya harus kembali ke Ciamis setelah 2,5 bulan bekerja di sana.

“Saya dijadwalkan berangkat pada 27 Januari, tetapi karena kondisi kesehatan yang menurun akibat cuaca dingin, saya terpaksa pulang lebih cepat. Sekarang saya sudah mulai pulih setelah beristirahat di rumah selama dua minggu,” tuturnya.

Mantan kades ini masih mempertimbangkan apakah akan kembali bekerja di Jepang. Untuk sementara, ia bertahan di Ciamis untuk mengklarifikasi berbagai informasi yang beredar agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan masyarakat dan media.

“Saya tidak ingin hal ini menjadi isu yang merugikan, baik bagi diri saya sendiri maupun warga Sukamulya dan masyarakat Ciamis secara umum,” tegasnya.

Dodi menyadari kisahnya menjadi viral karena posisinya sebagai pejabat publik. Banyak pihak menyoroti keputusannya untuk bekerja di luar negeri, seolah-olah seorang kepala desa rela menjadi buruh di Jepang.

“Meskipun saya bekerja di Jepang, bukan berarti saya pergi tanpa keahlian. Saya memiliki keterampilan di bidang permesinan, gas, dan membaca gambar konstruksi kapal. Mungkin viral nya kisah saya bertepatan dengan tren ‘kabur aja dulu’ yang sedang ramai dibicarakan,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)

Warga Sempat Panik Lihat King Kobra 6 Meter di Ciamis

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Warga Dusun Namas, Desa Buniseri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, dibuat geger dengan kemunculan seekor ular king kobra berukuran sekitar 6 meter. Kejadian...

BPBD Ciamis Catat 21 Kejadian Bencana Alam akibat Cuaca Ekstrem

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis mencatat sebanyak 21 kejadian bencana alam akibat cuaca ekstrem yakni hujan deras yang disertai...

Damkar Ciamis Evakuasi King Kobra Raksasa di Cipaku

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Warga Dusun Namas, Desa Buniseri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, dikejutkan dengan kemunculan seekor ular king kobra berukuran sekitar 6 meter pada...

PSGC Ciamis vs Persekabpas Pasuruan, Pelatih Tekankan Mental dan Fisik Pemain

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- PSGC Ciamis akan menjadi tuan rumah menghadapi Persekabpas Pasuruan di Stadion Galuh, Kabupaten Ciamis, Jumat (20/2/2025). Pelatih PSGC Ciamis Heri Kiswanto...

Terbaru