Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Bagi yang sering melintasi Tanjakan Alinayin Jalan Ciamis-Kawali, pasti sudah tidak asing melihat seorang kakek berbaju mirip polisi bersiaga sambil memberi aba-aba para pengendara. Siapakah kakek penjaga Tanjakan Alinayin itu?
Namanya adalah Masro, usianya sudah 73 tahun warga Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Masro telah menjadi penjaga Tanjakan Alinayin sejak tahun 2010 lalu. Tujuannya untuk menjaga pengendara terutama truk atau kendaraan angkutan agar terhindar dari kecelakaan.
Tanjakan Alinayin ini memang salah satu titik rawan kecelakaan. Jalan yang menanjak kemudian menikung. Kendaraan berat yang akan menanjak perlu menggunakan lajur yang lebih lebar. Untuk menghindari kecelakaan Masro dengan sigap menghentikan kendaraan dari arah berlawanan. Supaya truk lebih leluasa saat menanjak.
Masro biasa berjaga dari pukul 08.00-17.00 WIB. Para pengendara apa yang dilakukan Masro ini sangat membantu. Sebagai bentuk terima kasih, para pengendara truk kerap memberikan uang receh Rp 1.000 sampai Rp 2.000 kepada Masro.
Berkat Masro, kecelakaan di Tanjakan Alinayin ini dapat diminimalisir. Dulu banyak kendaraan truk yang terguling karena tidak kuat saat menanjak karena jalan yang sempit, truk tidak ada ruang untuk ancang-ancang saat menanjak.
“Awalnya memang ada anggota polisi yang meminta untuk menjadi penjaga Tanjakan Alinayin. Karena memang dulu sempat ada Pos polisi tapi sudah tidak ada lagi. Kerjaan saya petani, jadi memutuskan untuk menjaga Tanjakan ini,” ujar Masro, Kamis (2/3/2023).
Masro menyebut menjadi penjaga tanjakan ini tidak ada yang menggaji. Penghasilannya ia dapat dari para sopir truk yang memberi uang receh kepadanya. Meski demikian, Masro dalam sehari mampu membawa pulang uang dari Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu.
“Kalau lebaran itu biasanya ramai, saat momen itu bisa bawa pulang Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu. Alhamdulillah cukup untuk keluarga,” ungkap Kakek yang mempunyai 5 anak dan seorang istri ini.
Masro mengaku menjadi Penjaga Tanjakan Alinayin ini juga merupakan panggilan jiwa. (Ayu/CN/Djavatoday)