Jumat, Oktober 18, 2024

Keracunan Permen Jari, Bocah di Ciamis Meninggal dan Dua Dirawat

DJAVATODAY.COM, CIAMIS,- Seorang bocah meninggal dunia dan dua lainnya dirawat di RSUD Ciamis diduga keracunan permen jari. Mereka kakak beradik warga Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. 

Identitasnya, Muhamad Rizki (10)  meninggal dunia, sementara 2 adiknya Muhamad Rifki (7) dan Muhamad Syarif Hidayat (4) telah dirawat dan kondisinya membaik. Bahkan setelah mendapat perawatan medis, keduanya pada Selasa (1/9/2020) siang telah pulang dari RSUD.

Kasi Pelayanan RSUD Ciamis Eri Arifah membenarkan, RSUD Ciamis menerima 3 pasien anak satu keluarga. Tetapi, saat sampai di RSUD seorang anak yang diduga keracunan permen jari ini dalam keadaan meninggal dunia.

“Hasil diagnosa pasien datang kondisinya diare berat pada Sabtu malam kemarin. Memiliki keluhan diare, pusing dan muntah. Keracunan permen atau tidak belum bisa dipastikan. Karena harus ada uji lab untuk memeriksa kandungannya membahayakan atau tidak,” ungkap Eri, Selasa (1/9/2020).

Untuk memastikan dugaan keracunan permen jari atau bukan, Eri mengemukanan perlu ada penelusuran lebih lanjut. Harus ada pemeriksaan terkait makanan apa saja yang dimakan oleh pasien sebelum mengalami gejala tersebut. Karena kejadian ini menimpa anak dari satu keluarga.

Eri menyebut perlu ada kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan badan POM untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Saat ini Dinas Kesehatan dan Loka POM Tasikmalaya telah melakukan konfirmasi kepada keluarga serta mengambil sampel permen tersebut untuk diuji di Lab.

Orang Tua Menduga Anaknya Keracunan Permen Jari

Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia tak menyangka ketiga anaknya mengalami keracunan, bahkan anak sulungnya meninggal dunia. Aef Saeful Hidayat saat ditemui di ruang Melati RSUD Ciamis mengatakan anaknya diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi permen itu.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya bekas permen itu yang  dijadikan mainan yang disusun memanjang dan warna-warni. Ketiga anaknya mulai merasakan gejala pada Kamis pekan lalu. Ia awalnya menyangka anaknya hanya diaer biasa.

“Saya tidak menyangka anak saya keracunan permen jari itu. Saya kira muntaber, lalu dikasih oralit dan obat. Karena sampai Sabtu belum sembuh lalu saya bawa ke rumah sakit. Tapi anak pertama tidak tertolong , yang dua alhamdulillah sehat,” katanya.

Aef berharap pemerintah terkait melakukan tindakan. Jangan sampai kejadian ini menimpa anak-anak lainnya. Pengawasan makanan terutama jajanan anak harus lebih diperhatikan. Ia meminta penjual dan produsen makanan untuk memperhatikan kesehatan. (CN/Djavatoday)

Kebakaran Hutan di Desa Cimaragas Ciamis, Diduga Akibat Puntung Rokok

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis pada Kamis (17/10/2024) sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut laporan awal,...

Cagub Jabar Nomor Urut 2, Jeje Wiradinata Janjikan Revitalisasi Pasar Saat di Ciamis

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Jeje Wiradinata, melakukan kampanye di Kabupaten Ciamis pada Kamis (17/10/2024). Salah satu fokus kunjungan...

Simulasi Gempa Magnitudo 7,3 di Ciamis: Sekda Terjebak, Pegawai Luka-Luka

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Simulasi penanganan bencana gempa bumi besar digelar di Kabupaten Ciamis pada Kamis (17/10/2024) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa megathrust. Simulasi tersebut...

Program Ketahanan Pangan Desa Mulyasari Ciamis Berhasil Tingkatkan Ternak Domba

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Program Ketahanan Pangan dengan ternak domba yang dilaksanakan oleh Desa Mulyasari, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, menunjukkan hasil yang signifikan. Desa ini memanfaatkan...
TBM Cibeber
KPU Banjar - Nomor Urut
TBM Cibeber
KPU Banjar - Nomor Urut

Terpopuler

Lainnya