Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kawanan monyet masuk ke perkebunan warga hingga menjarah tanaman palawija di Desa Nagarawangi, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, sejak beberapa hari terakhir.
Kondisi tersebut membuat masyarakat resah. Bahkan monyet tersebut sudah berani masuk ke permukiman warga. Diperkirakan populasi monyet di hutan wilayah tersebut sudah tak terkendali sehingga merangsek hingga ke kebun warga.
“Hewan itu memang perkembangannya cukup tinggi. Hanya dalam setahun populasinya semakin banyak. Terutama di daerah pertanian warga di Dusun Pamugaran, Naretel, Lindung Goong dan Situ Gede,” ujar Asep Syapiudin, Kepala Desa Nagarawangi, Selasa (9/1/2024).
Menurut Asep, tanaman palawija milik warga kini rusak oleh ulah kawanan monyet dan menjarah buah-buahan, sayuran, ubi, jagung, pisang dan pepaya. Kondisi itu terjadi di 4 dusun. Sehingga warga yang umumnya para petani pun mengalami kerugian.
“Petani Dusun Naretel, Dusun Lindung Goong, Dusun Situ Gede, dan Dusun Pamugaran sudah hampir putus asa bercocok tanam di ladang tersebut, karena trauma hama monyet,” ungkapnya.
Berbagai cara telah dilakukan warga untuk mengusir kawanan monyet itu namun belum berhasil.
“Meski sudah diracun tidak berdampak, diusir malah melawan, pakai senapan takut kena sanksi. Monyet memang licik, bahkan ketika sudah diusir oleh warga, besoknya datang lagi dengan jumlah yang lebih banyak seolah balas dendam,” ucapnya.
Bahkan sebagian warga terutama kaum ibu-ibu kini takut untuk pergi ke kebun sendirian. Mereka khawatir diserang oleh kawanan monyet yang berukuran besar.
“Biasanya mereka muncul pagi dan sore hari. Jumlahnya bisa mencapai sekitar 100 ekor,” jelasnya.
Warga pun berharap ada instansi terkait dapat membantu mengatasi serangan kawanan monyet itu. Minimal bisa mengurangi populasi monyet tersebut.
” Kami menduga ratusan kawanan monyet itu datang dari Gunung Nagarapageuh, akibat hutannya ditebang habis oleh pemilik lahan,” pungkasnya. (Andra/CN/Djavatoday)