Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis mencatat temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada empat ekor sapi dalam satu bulan terakhir. Meski demikian, penanganan cepat telah dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih luas.
“Kami menerima laporan kasus PMK sebanyak empat ekor sapi dalam satu bulan terakhir. Petugas langsung sigap menangani kasus ini,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis, Giyatno, melalui Kabid Keswan dan Kesmavet, drh. Asri Kurnia.
Asri menjelaskan, PMK bukan hal baru di Indonesia. Kasus ini pertama kali muncul pada tahun 2022, namun sempat mereda berkat program vaksinasi massal, termasuk di Ciamis. Namun, kasus kembali muncul akibat lemahnya vaksinasi di sejumlah daerah lain serta aktivitas jual beli hewan ternak yang terus berlangsung.
“Tidak bisa dipungkiri, meskipun kasusnya sedikit, di Ciamis juga ada laporan PMK. Namun, kesadaran peternak kini sudah lebih baik, mereka melakukan penanganan mandiri seperti sanitasi kandang,” tambahnya.
Meski ada temuan kasus, Asri menegaskan bahwa pasar ternak di Ciamis tetap berjalan normal, terutama untuk kambing dan domba. Namun, pasar ternak besar seperti sapi, yang biasanya berpusat di Rancah, masih tutup sementara akibat kondisi pasar yang lesu.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, Disnakkan akan mengedarkan himbauan kepada peternak melalui camat di seluruh wilayah Ciamis terkait PMK dan penyakit hewan menular strategis lainnya.
“Langkah ini diharapkan mampu menjaga kestabilan kesehatan ternak di Ciamis agar kasus PMK tidak meluas,” pungkas Asri. (Ayu/CN/Djavatoday)